Liputan6.com, Seoul - Kim Jong-nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kim Jong-un tewas secara mendadak lagi misterius. Setelah disergap dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, ia mengeluh sakit, lalu mengalami kejang hingga terkulai lemas.
Kim Jong-nam menghembuskan napas penghabisan dalam perjalanan ke rumah sakit pada Senin 13 Februari 2017.
Baca Juga
Setidaknya lima negara terkait dalam pusaran kasus pembunuhan yang rumit itu. Dunia pun geger. Namun, warga Korut diduga tak tahu menahu soal kabar duka yang menimpa anak sulung Kim Jong-il tersebut.
Advertisement
Rezim Pyongyang menutup akses warganya ke dunia luar. Media Korut pun terus bungkam terkait kasus kematian Kim Jong-nam -- hingga akhirnya merilis kecaman pedas terhadap penyelidikan pihak Malaysia, tanpa mengidentifikasi Jong-nam sebagai korban.
Namun, Korea Selatan punya cara untuk menyebarkan kabar tersebut. Menggunakan pengera suara atau loudspeaker mereka mengumumkan pembunuhan dramatis saudara tiri Kim Jong-un.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (23/2/2017), suara dari pengeras suara mengumumkan rincian kematian Kim Jong-nam -- yang pernah digadang-gadang menjadi pewaris kekuasaan rezim Kim.
"Kim Jong-nam tewas setelah diserang dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia," demikian pengumuman yang disampaikan lewat pengeras suara.
"Aparat Malaysia mengatakan, empat tersangka adalah warga Korut, satu di antaranya telah ditahan."
Berita dari dunia luar sangat dibatasi dan disensor di Korut di bawah kekuasaan keluarga Kim yang telah memerintah selama beberapa dekade dengan tangan besi dan menanamkan kultus kepemimpinan.
Lusinan pengeras suara digunakan militer Korea Selatan selama bertahun-tahun untuk menyebarkan berita dunia, pesan propaganda tandingan, dan bahkan lagu-lagu K-Pop ke seberang perbatasan.
Targetnya adalah para serdadu Korut yang menjaga area perbatasan atau warga yang kebetulan ada di dekat tapal batas. Masing-masing pengeras suara bisa menjangkau radius 10 kilometer.
Apa yang dilakukan Korsel sungguh dibenci pihak Utara -- yang pernah melontarkan ancaman bakal meledakkan pengeras suara itu.
Korut juga dilaporkan memasang pengeras suara tandingan di wilayah perbatasan, untuk meredam propaganda yang dilancarkan pihak Selatan.
Kim Jong-nam suatu ketika pernah dipersiapkan untuk menjadi penguasa Korut, menggantikan Kim Jong-il.
Namun, ia kemudian tersingkir dan tinggal di pengasingan di China. Sementara, adiknya Kim Jong-un naik takhta menyusul kematian sang ayah pada 2011.
Upaya pembunuhan pernah dilakukan untuk menghabisi Kim Jong-nam, sebelum kematiannya pada Senin 13 Februari 2017.