Liputan6.com, Kuala Lumpur - Ada dua perempuan yang diduga bertugas sebagai eksekutor pembunuh Kim Jong-nam: Siti Aisyah dari Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam.
Dari hasil penyelidikan kepolisian Malaysia, Dong dilaporkan bekerja di industri hiburan -- entah apa persisnya. Perempuan 28 tahun itu juga dilaporkan berasal dari keluarga petani dan sudah lama merantau.Â
Baca Juga
Sejumlah informasi soal Dong juga didapatkan dari laman Facebook-nya yang kini tak lagi bisa dibuka. Termasuk, sejumlah foto seksi yang dipasangnya.
Advertisement
Ada foto ia tengah berpose duck face atau memonyongkan bibirnya. Gambar lain menunjukkan ia sedang berpesta -- salah satunya mengenakan kaus bertuliskan 'LOL' -- mirip yang dikenakan terduga pembunuh Kim Jong-nam yang tertangkap CCTV.
Potret lainnya menampilkan ia mengenakan bikini seksi berwarna merah.
Foto-foto yang dirilis itu jadi viral di tengah klaim Doan pernah tampil di kontes menyanyi Vietnam Idol. Namun ia tak lolos seleksi babak pertama.
Keluarganya yang tinggal di pedesaan di Vietnam utara mengatakan, mereka hampir tidak tahu keberadaannya sejak dia meninggalkan rumah satu dekade lalu. Kala itu ia masih 18 tahun.
"Awalnya kami meragukan itu adalah Doan yang mengenakan kaus bertuliskan 'LOL'," kata ibu tirinya Nguyen Thi Vy, menurut The Sun yang dikutip News.com.au, Jumat (24/2/2017).
"Tapi ketika seseorang memberikan gambaran yang lebih jelas, kami sadar itu memang dia. Jika benar melakukan kejahatan, dia akan menderita, kami tidak bisa melakukan apa-apa ... tapi saya rasa dia dipengaruhi seseorang," jelas Nguyen Thi Vy.
Saudara laki-laki Doan, Huong Doan Van Binh juga tak tahu banyak tentang kehidupan saudarinya itu setelah dia meninggalkan desa.
"Saya mendorong dia untuk belajar dan mencari banyak uang, sehingga masa depannya akan lebih baik," kata dia. "Keluarga saya sangat sedih. Kami semua berpikir ia berada di tempat yang baik."
Keponakan Doan yang berusia 18 tahun, Dinh Thi Quyen mengatakan, terduga status terakhir yang diunggahnya di laman Facebook "Ruby Ruby", pada 11 Februari 2017. Lokasinya dari Kampong Besut, Malaysia.
"Aku ingin tidur, di sisimu," tulis akun tersebut disertai sebuah foto dengan mata tertutup dan berselimut di atas tempat tidur.
Dari 65 teman "Ruby Ruby", 27 di antaranya memiliki nama Korea. Lima puluh enam dari temannya adalah laki-laki.
Sebuah status pada akun Facebook tersebut diunggah dalam bahasa Korea pada 23 Maret tahun 2016 lalu. Tulisannya mengatakan, "Aku mencintaimu, aku merindukanmu".
Sebagian besar foto-foto di akun tersebut adalah saat Doan berada di kamar hotel.
Toko kosmetik, gerai pakaian, dan restoran cepat saji adalah yang disukai Doan di Facebook. Ia mengaku lulusan Harvard, meskipun keluarga tidak percaya itu benar.
Pada 3 Januari, Doan mengunggah gambar boarding pass dari Hanoi ke Kuala Lumpur.
Doan juga muncul dalam video lain yang di-posting April 2016 lalu, di mana ia berciuman dengan seseorang di jalan.
Wanita dalam video itu cocok dengan salah satu foto terbaru yang dikeluarkan polisi Malaysia.
Dalam akun Facebook lain, "Bella Tron Tron Bella"--Chubby Bella--yang juga dikonfirmasi keluarganya, terlihat foto-foto Doan dalam audisi kompetisi menyanyi Vietnam Idol.
Dalam video yang di-posting di Facebook, wanita yang mirip dengan Doan itu tengah bernyanyi di acara itu pada 3 Juni 2016, sebagai kontestan nomor 67816.
Doan ditahan pada Rabu 15 Februari di Bandara Internasional Malaysia Kuala Lumpur dengan membawa dokumen perjalanan Vietnam.
Sebelumnya, komite intelijen Korea Selatan (Korsel) mengatakan ada dua wanita Asia yang diduga membunuh Kim Jong Nam pada Senin, 13 Februari di Bandara Kuala Lumpur (KLIA). Kini penyidik tengah menunggu hasil autopsi jenazah Kim Jong-nam.
Ketua Komite Intelijen Majelis Nasional Korsel, Lee Cheol-woo, mengatakan pada konferensi pers Rabu 15 Februari, Kim diduga kuat tewas akibat diracuni. Namun, Lee tak mengatakan bagaimana Kim diracun atau dari mana pihaknya memperoleh informasi terkait dugaan tersebut.
"Kim Jong-nam naik pesawat ke Pulau Makau, sebuah wilayah di China, untuk mengunjungi keluarganya ketika mendapatkan serangan itu," ucap Lee.