Sukses

Putra Muhammad Ali Ditahan di Bandara AS, Imbas Aturan Trump?

Pihak berwenang bandara di Florida menahan dan menginvestigasi putra petinju Muhammad Ali, Ali Jr selama hampir dua jam.

Liputan6.com, Florida - Putra petinju legendaris Muhammad Ali ditahan selama beberapa jam oleh petugas imigrasi di sebuah bandara di Florida, AS awal Februari ini. Informasi itu disampaikan oleh seorang teman keluarga tersebut.

"Muhammad Ali Jr dan ibunya, Khalilah Camacho-Ali -- istri pertama Muhammad Ali, tiba di Fort Lauderdale-Hollywood International Airport pada 7 Februari. Mereka dari acara bincang-bincang Black History Month di Montego Bay, Jamaika. Mereka diminta ke samping ketika melalui bea cukai, karena memiliki nama yang terdengar seperti orang Arab," kata teman keluarga dan pengacara, Chris Mancini seperti dikutip dari USA Today, Sabtu (25/2/2017).

Petugas imigrasi membiarkan Camacho-Ali melintas setelah ia menunjukkan foto diri bersama mantan suaminya, petinju Muhammad Ali. Tapi putranya tak memiliki potret seperti itu sehingga tak diperbolehkan keluar.

Mancini mengatakan pihak berwenang bandara menahan dan menginvestigasi Ali Jr selama hampir dua jam. Mereka berulang kali memintanya menjawab pertanyaan: "Dari mana asal nama yang disandangnya?" dan "Apakah ia seorang Muslim?"

Ketika Ali Jr menjawab bahwa ia adalah seorang Muslim, petugas terus menanyai tentang agama dan tempat kelahirannya. Ia pun menjawab bahwa dirinya lahir di Philadelphia pada 1972 dan memegang paspor AS.

Dihubungi untuk dimintai komentar melalui email pada Jumat 24 Februari 2017, juru bicara US Customs and Border Protection membalasnya, "Karena aturan ketat Privacy Act, US Customs and Border Protection (CBP) tidak dapat menberitahukan informasi tentang wisatawan individu seperti itu, namun semua wisatawan internasional yang tiba di AS tunduk pada inspeksi CBP."

Baik Camacho-Ali atau Ali Jr pernah mengalami penahanan sebelumnya.

"Bagi keluarga Ali, jelas sekali bahwa hal itu secara langsung terkait dengan upaya Trump melarang Muslim dari Amerika Serikat," kata Mancini mengacu pada perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang ditandatangani pada 27 Januari dan berimbas kepada penduduk di 7 negara muslim.

Sejauh ini pejabat di Bandara Fort Lauderdale belum berkomentar lebih lanjut.

Camacho-Ali dan Ali Jr tinggal di Deerfield Beach, Florida -- 20 menit berkendara dari Bandara Fort Lauderdale.

"Ketika Ali Jr ditahan, Camacho-Ali berlari di sekitar bandara mencari putranya itu meneriakkan 'Di mana anakku?' dan meminta pertolongan," jelas Mancini.

Karena insiden yang melibatkan petugas bea cukai dianggap berada dalam ranah hukum federal, polisi setempat pun tak bisa banyak membantu karena tak memiliki yurisdiksi.

Ali Jr akhirnya dibebaskan dua jam kemudian, lalu menghubungi Mancini beberapa hari setelahnya.

Mancini mengatakan ia dan keluarga Ali berupaya mengajukan gugatan federal, dan sedang berupaya mencari tahu berapa banyak orang lain yang mengalami perlakuan serupa seperti Ali Jr.

"Bayangkan berjalan ke bandara dan ditanya tentang agama Anda. Ini adalah masalah klasik terkait profil seseorang," jelas Mancini.