Sukses

Dalam 24 Jam, 2.400 Warga Irak Melarikan Diri dari Mosul

Kaburnya 2.400 warga dari Mosul di lakukan di tengah-tengah pertempuran pasukan pemerintah melawan ISIS.

Liputan6.com, Mosul - Hanya dalam kurun 24 jam, hampir 2.400 warga Irak melarikan diri dari Mosul barat. Hal itu dilakukan di tengah-tengah pertempuran pasukan pemerintah melawan ISIS untuk mengambil alih kekuasaan di wilayah tersebut.

Menteri Pemindahan dan Migrasi Irak, Jasem Mohammed al-Jaff, mengatakan bahwa personel operasional di lapang menerima kedatangan warga yang melarikan diri dari pertempuran sejak 25 hingga 26 Februari siang.

Warga tersebut telah ditampung di kamp pengungsi al-Jada'a dan Bandara al-Qayyara di Mosul selatan. Al-Jaff menambahkan, jumlah tersebut telah mencapai 3.888 warga sejak operasi militer diluncurkan di Mosul barat pada 19 Februari.

Pada Sabtu lalu, Polisi Federal Irak memberi keterangan melalui Twitter, lebih dari 50 warga tewas atau terluka akibat ranjau darat .

Dikutip dari CNN, Senin (27/2/2017), insiden yang terjadi sejak 24 Februari lalu itu terjadi ketika warga melarikan diri dari desa yang berjarak sekitar 14 kilometer di barat Mosul.

Menurut keterangan Mayor Mustafa Al-Iraqi dari Dinas Kontra-Terorisme, ISIS telah menembakkan mortir dan senjata saat warga melarikan diri dari Ma'moun--wilayah di dekat Mosul barat.

"Pasukan kontra-terorisme membebaskan al-Ma'Moun dan mengibarkan bendera Irak di atas bangunan," ujar Komandan Pasukan Irak di Nineveh, Letnan Jenderal Abdul Amir Rasheed.

Sementara itu, Polisi Federal Irak menjinakkan sebuah kendaraan ISIS yang berisi 1.000 liter gas beracun di dekat bandara Mosul. Demikian seperti dikatakan oleh Komandan Polisi Federal Irak, Raed Shaker Jawdat, dalam sebuah pernyataan.

Jawdat menambahkan bahwa di kota dekat Mosul, al-Jawsaq, 25 keluarga diangkut ke kamp-kamp pengungsi.