Liputan6.com, Santiago - Badai yang menyebabkan hujan dan tanah longsor di Chile, Amerika Selatan mengontaminasi sungai utama di negeri itu. Kondisi tersebut memaksa pemerintah untuk memutus saluran air minum untuk empat juta orang di ibu kota Santiago.
Para pejabat mengatakan pasokan air dari Sungai Maipo akan ditutup bagi sebagian besar kota sampai air mengalir jernih. Masyarakat diminta menggunakan air botolan serta galonan, dan pemerintah meminta para pemilik restoran dan bisnis serupa untuk menutup usahanya sementara waktu.
Baca Juga
Krisis air juga membuat para pejabat memutuskan untuk menunda awal semester sekolah pada Senin ini.
Advertisement
Menurut keterangan dari personel darurat, air yang turun dari pegunungan Andes juga membanjir jalanan serta mengisolasi ribuan warga.
"... Sekitar 1,45 juta rumah akan terkena dampak pemutusan pasokan air yang akan diterapkan secara total atau sebagian di 30 distrik," kata Gubernur regional Santiago, Claudio Orrego seperti dikutip dari BBC, sENIN (27/2/2017).
"Kami masih tidak tahu kapan saluran air minum akan diaktifkan kembali. Kami tidak dapat menjamin kembalinya layanan sampai gangguan Sungai Maipo teratasi," jelas Orrego.
Menurut informasi, kembalinya layanan saluran air minum tergantung pada kondisi cuaca dan badai di atas pegunungan yang menyebabkan hujan lebat.
Setidaknya empat orang diketahui tewas akibat banjir dari pegunungan Andes.
Wilayah tengah Chile sebelumnya mengalami kekeringan selama beberapa bulan, dan terjadi serangkaian kebakaran hutan mematikan yang berkobar selama berminggu-minggu.