Sukses

Ini 4 Hobi Nyeleneh Para Pangeran Arab

Dengan uang dan kekayaan berlimpah, para pangeran dan kaum ningrat di Arab bisa menikmati hobi yang tak bisa dilakukan khalayak.

Liputan6.com, Jakarta - Raja Salman dari Saudi Arabia sedang berkunjung ke Asia dan membawa rombongan besar dengan segala fasilitas khusus. Ternyata keluarga Kerajaan Timur Tengah memang kerap membawa serta sebagian kecil kenyamanan rumah bersama mereka ketika bepergian.

Kaum kaya keluarga-keluarga Kerajaan di Timur Tengah pun terkadang lahir dalam suasana kemewahan. Sebagian di antara anggota keluarga pun dibesarkan dalam suasana berbeda daripada rakyat kebanyakan.

Dikutip Liputan6.com pada Selasa (28/2/2017) dari berbagai sumber, beberapa pangeran paling dikenal di Timur Tengah, baik dari kalangan keluarga Kerajaan Saudi Arabia maupun Emirat, memiliki hobi yang tidak biasa.

Di masa lalu, kita mendengar adanya hobi mengumpulkan mobil-mobil mewah berlapis emas atau hewan-hewan eksotis yang di negara lain dilarang menjadi hewan peliharaan.

Berikut ini adalah sejumlah kegemaran nyeleneh tersebut:

2 dari 5 halaman

1. Koleksi Mobil Aneka Rupa

Kita mendengar adanya hobi mengumpulkan mobil-mobil mewah berlapis emas atau hewan-hewan eksotis yang di negara lain dilarang menjadi hewan peliharaan. (Sumber Jalopnik)

Sheikh Hamad bin Hamdan Al Nahyan bukan orang baru di kalangan pencinta mobil dan bukan orang asing bagi Mercedes-Benz.

Dikutip dari Jalopnik, pangeran yang dijuluki Sheikh Pelangi itu tergila-gila pada Mercedes-Benz aneka warna seperti kumpulan warna pelangi.

Demikian juga dengan koleksi kendaraan klasik Amerika Serikat, seperti truk dan jip Willy's yang hadir dalam berbagai ukuran.

Menurut therichest.com, ia memiliki 400 mobil dan truk yang disimpannya di Emirates National Auto Museum (ENAM), yang terletak sekitar 45 menit dari Abu Dhabi.

Museum berukuran 100 meter x 100 meter itu dibuka untuk umum.

3 dari 5 halaman

2. Elang Untuk Berburu

Kita mendengar adanya hobi mengumpulkan mobil-mobil mewah berlapis emas atau hewan-hewan eksotis yang di negara lain dilarang menjadi hewan peliharaan. (Sumber Business Insider)

Dikutip dari Guardian, Sheikh Sultan bin Tahnoun al Nahyan dari Abu Dhabi diberitakan pernah menyumbang seekor falkon kutub utara yang langka, Falco rusticolus, sebagai hadiah simbolis kepada Duke of York, Inggris, dalam rangka International Festival of Falconry in Berkshire pada 2009.

Hadiah itu diberikan atas nama Pangeran Sheikh Mohammad, penerus takhta Abu Dhabi yang gemar berburu menggunakan elang.

Namun demikian, kegemaran itu mengundang kecaman walaupun pemeliharaan falcon sudah berlangsung setidaknya selama 36 tahun di negara-negara kawasan Teluk Persia.

Pad 1974, karena harga tinggi yang dibayarkan oleh orang kaya baru di Kawasan Teluk, terjadi pencurian telur dan anak falcon dari sarangnya, demikian juga dengan tangkapan dewasa yang menyusutkan populasi burung tersebut.

4 dari 5 halaman

3. Jet Punggung Pribadi

Kita mendengar adanya hobi mengumpulkan mobil-mobil mewah berlapis emas atau hewan-hewan eksotis yang di negara lain dilarang menjadi hewan peliharaan. (Sumber Business Insider)

Kembali kepada Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid al Maktoum dari Dubai.

Menurut Business Insider, putra dari Perdana Menteri Mohammed bin Rashid Al Maktoum itu juga menjajal berbagai perangkat tidak biasa yang tidak mampu terbeli khalayak.

Ia, misalnya, menjajal jet punggung untuk keperluan pribadi keluaran JetLev dari Jerman.

Menurut pembuatnya, perangkat itu terdengar seperti gagasan gila. Tapi, setelah 9 tahun masa pengembangan yang mencakup 6 tahun pengujian dan perbaikan, perusahaan itu berhasil membuat mesin terbang unik.

Tergantung berat pilotnya, JetLev standar bisa mencapai ketinggian 10 meter dengan kecepatan maksimum 47 kilometer perjam selama 2 hingga 3 jam.

Mungkin memang sangat cocok untuk kawasan yang jarang bangunan atau pepohonan tinggi.

5 dari 5 halaman

4. Berburu Burung di Negeri Orang

Kita mendengar adanya hobi mengumpulkan mobil-mobil mewah berlapis emas atau hewan-hewan eksotis yang di negara lain dilarang menjadi hewan peliharaan. (Sumber Dawn)

Pangeran Fahd bin Sultan bin Abdul Aziz Al Saud gemar berburu burung houbara bustard di negeri orang, Pakistan. Ia kerap datang ke Dalbandin di distrik Chagai, Pakistan, menggunakan pesawat khususnya.

Laporan Dawn pada Januari 2017 menyebutkan bahwa Kementrian Luar Negeri telah menerbitkan izin kepada beberapa tokoh Arab, termasuk anggota keluarga ningrat Uni Arab Emirat, Bahrain, Qatar, dan Saudi Arabia untuk berburu houbara bustard di beberapa daerah di Balochistan dan Punjab.

Tapi, menurut laporan Dawn pada 2014, sang Pangeran bisa berburu sangat lama hingga beberapa hari. Pada 2014, ia berburu burung itu selama 21 hari dari 11 hingga 31 Januari 2014.

Dalam masa itu, ia membunuh 1.977 burung di Chagai, Balochistan, Pakistan. Sedangkan rekan-rekan berburunya membunuh 123 burung.

Keseluruhan, 2.100 burung kehilangan nyawa demi hobi tersebut.

Menurut laporan "Visit of Prince Fahd bin Sultan bin Abdul Aziz Al Saud Regarding Hunting of Houbara Bustard" oleh Jaffar Baloch, Sang Pangeran juga berburu secara ilegal di kawasan lindung.