Sukses

Tempat Pensil dari Bangkai Tikus, Tertarik?

Jack Devaney mendunia melalui berbagai karyanya yang berasal dari bangkai hewan. Sebut saja tempat pensil dari bangkai tikus.

Liputan6.com, Plymouth - Seorang mahasiswa dari Plymouth, Inggris, yang memiliki semangat wiraswasta menciptakan sejumlah kreasi tidak biasa. Namun hal tersebut menjadikannya terkenal.

Ketenaran bermula ketika mahasiswa jurusan Rancangan 3D di Plymouth University bernama Jack Devaney (22) itu mengunggah gambar-gambar "tempat pensil buatan sendiri".

Uniknya, seperti dikutip dari Plymouth Herald pada Kamis (2/3/2017), tempat pensil kreasinya dibuat dari bangkai tikus. Gambar-gambar itupun sudah dilihat lebih dari 500 ribu kali.

Kepada Plymouth Herald ia mengatakan bahwa ketenaran dadakan ini telah membantu bisnisnya. Kini ia telah menjual karya-karya uniknya itu ke seluruh dunia.

"Produk-produk itu paling populer di Amerika, tapi saya juga menjualnya ke Norwegia," ujar Devaney.

Tapi tidak semua mendukung gagasannya.

"Ada beragam tanggapan. Rata-rata mengatakan, 'Orang ini tidak waras' hingga 'Di mana bisa saya beli?', tapi saya selalu sopan menanggapinya," cerita pria itu.

Mahasiswa tahun ke tiga itu pindah ke Plymouth untuk berkuliah. Kepada Pylmouth Herald ia mengaku dirinya dilarang berdagang dalam beberapa kelompok Jual-Beli.

"Mereka menjual barang-barang membosankan seperti kulkas dan sepi-sepi saja," kata dia.

Setelah mengunggah kreasinya yang tidak biasa, ia dilarang untuk mengunggah atau memberi komentar dalam kelompok-kelompok tersebut.

"Saya hanya ingin mengundang senyum pada wajah mereka. Menurut saya ada beberapa orang yang memilih untuk tersinggung. Padahal mereka bisa memilih untuk mengabaikannya," jelas Jack.

Namun demikian, ganjalan itu tidak menghentikan Jack dari upaya memasarkan kreasi gila tersebut di tempat lain. Katanya, "Ada banyak cara untuk berbagi dan itulah sebabnya saya memasangnya di Imgur dan Etsy."

(Sumber Plymouth Herald)

Ia mengatakan netizen melihat gambar lucu tentang sebuah taksidermi yang gagal dan mencoba membuatnya sendiri. Kata dia, "Saya pernah bekerja paruh waktu sebagai tukang jagal selama 9 tahun, jadi sudah agak kebal dengan prosesnya."

"Dengan demikian, saya mengerti caranya membersihkan, menguliti, dan menghias berbagai hewan."

Karena kemampuan sudah ada, masalahnya adalah mencari bangkai-bangkai hewannya. Katanya, "Saya pernah punya seekor ular sewaktu masih kecil dan saya tahu tempat membeli tikus dan anak ayam beku dari toko-toko hewan peliharaan."

Setelah coba-coba dengan tikus, Jack kemudian menjajal menggunakan tikus mondok, bajing, dan kelinci.

"Saya mendapatkan mereka dari pembasmi hama dan pengelola gedung."

"Saya mengunggah di Facebook dan meminta bantuan. Jawaban orang-orang berdatangan hanya dalam 10 menit kemudian."

Bagaimana cara ia membuat karya tersebut? Menurutnya, langkah pertama adalah memisahkan bulu dan kulit. Hal itu paling baik dilakukan ketika hewan tersebut masih sedikit beku. Tiap hewan juga menuntut perbedaan cara.

Untuk memproses bagian dalam kulit mentah hewan, ia menggunakan zat pengganti borax yang tersedia di toko. Kemudian, bagian luar dalam dibalik dan bubuk borax ditebar agar kulitnya mengering.

Setelah tuntas, ia mengembalikan lagi bentuk hewan tadi dan menebar sedikit bubuk di bulu, lalu disikat dengan sikat gigi.

Walaupun sukses mendunia, Jack tidak berpikiran menjadikan fenomena ini sebagai karier.

"Anehlah kalau berpikiran melakukan ini menjadi nafkah."

(Sumber Instagram/the_world_around_ewe_designs)

"Ada orang yang menganggap karya saya bersifat satir atau mereka merasa ada yang lebih mendalam dari sekadar bangkai."

"Misalnya tikus mondok. Arah tangannya tidak biasa sehingga hanya bisa dihiasi dengan memegang tombak atau tongkat sihir. Pernah saya pasangi tombak dan helm, mirip dengan manusia Abad Pertengahan."

Tapi, kalau tidak ada yang membeli, maka ia terpaksa menyimpan cukup banyak bangkai tikus mondok.