Liputan6.com, Hollywood - Clark Gable bukan sekedar artis Hollywood. Ia adalah ikon industri perfilman Amerika Serikat pada masanya dan diakui sebagai 'simbol seks' yang mewakili kejantanan seorang pria pada dekade 1930-an.
Oleh reporter kenamaan, Ed Sullivan, ia dijuluki 'The King of Hollywood' -- rajanya Hollywood -- dan bermain dalam film, berdampingan dengan artis-artis paling terkenal dan cantik kala itu, termasuk Greta Garbo, Joan Crawford, Ava Gardner, Barbara Stanwyck, Jean Harlow, Claudette Colbert, Loretta Young, Rosalind Russell, Vivien Leigh, dan Norma Shearer.
Baca Juga
Seperti dikutip dari The Vintage News, Sabtu (4/3/2017), dalam film terakhirnya, The Misfits, ia tampil dalam layar bersama Marilyn Monroe. Konon, Gable punya hubungan cinta dengan sejumlah lawan lainnya.
Advertisement
Meski tak pernah mendapat gelar sebagai aktor terbaik, suaranya yang dalam, senyum menggoda, dan karisma yang dimiliki membuat Gable populer dan disukai, baik oleh kaum hawa maupun jadi idola para pria.
Dan hanya dalam waktu singkat popularitasnya hingga jadi bintang besar. Penampilannya sebagai Rhett Butler dalam Gone With The Wind menegaskan citranya sebagai pria yang memikat.
Gable tidak hanya populer di Amerika Serikat, ia juga seorang bintang yang diakui dunia.
Salah satu penggemar beratnya adalah sosok yang tak disangka: Adolf Hitler. Sang fuhrer menggemari penampilan Gable dalam sejumlah pemutaran film pribadi.
Selama Perang Dunia II, Hitler menawarkan upah US$ 5.000 untuk siapa saja yang bisa menangkap Clark Gable dan membawanya ke Jerman dengan utuh, tanpa lecet sedikit pun.
Di sisi lain, kehidupan Gable berubah untuk selamanya ketika istri tercintanya, Carole Lombard tewas dalam kecelakaan pesawat pada 16 januari 1942.
Perempuan itu tewas dalam kecelakaan pesawat DC-3 dalam perjalanan pulang dari pelayanan perang. Ia dinyatakan sebagai perempuan AS pertama yang jadi korban jiwa dalam Perang Dunia II.
Jadi Tentara karena Patah Hati
Setelah kejadian traumatis itu, Gable berubah selamanya. Ia secara emosional hancur dan mulai kecanduan alkohol untuk mengatasi kehilangannya.
Ia mengira, bergabung dengan angkatan bersenjata akan memulihkannya. Maka, sang bintang mengirim telegram pada Presiden Franklin D. Roosevelt -- meminta izin untuk bergabung dengan militer.
Roosevelt menasihatinya untuk tetap tinggal di AS, namun Gable kukuh dengan niatnya.
Gable terdaftar jadi anggota US Army Air Corps pada 12 Agustus 1942. Dia berperan sebagai penembak.
Ia menyelesaikan pelatihan selama 13 pekan dan mendapat pangkat letnan dua.
Kala itu, Angkatan Udara Amerika Serikat membutuhkan film propaganda untuk merekrut para penembak.
Gable pun kemudian diperintahkan pergi ke Inggris untuk pembuatan film berjudul Combat America.
Saat tentara Hitler, di kubu berbeda, mendapat informasi Gable beada di Inggris, mereka mengumumkan akan segera membawanya ke Jerman -- dengan cara menangkapnya.
Namun, Gable bukan target mudah. Ia ambil bagian dalam banyak misi tempur dan hampir kehilangan nyawanya dalam insiden pemboman di Jerman. Apapun, Nazi gagal melaksanakan titah Hitler untuk menangkapnya.
Hitler yang frustasi karena tak mendapatkan Gable hidup-hidup memerintahkan tangan kanannya, Hermann Goering untuk memberikan hadiah pada pilot yang bisa menembak jatuh pesawat yang ditunggangi sang bintang.
Informasi bahwa ia jadi buruan Hitler bikin Gable depresi. Ia khawatir berat Jerman bakal berhasil menangkapnya dan menahannya dalam kerangkeng seperti gorila, lalu diarak keliling Jerman.
Untungnya, ia tak pernah berhasil ditangkap dan bahkan dinaikkan pangkatnya jadi mayor.
Selama masa tugasnya, ia mendapatkan penghargaan Air Medal, Distinguished Flying Cross, American Campaign Medal, European-African-Middle Eastern Campaign Medal, dan World War II Victory Medal.
Clark Gable diizinkan keluar dari dinas ketentaraan pada 12 Juni 1944 atas permintaannya.
Lolos dari buruan Hitler, sang artis Hollywood akhirnya kembali ke AS dan melanjutkan gelarnya sebagai 'The King of Hollywood'.
Advertisement