Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan meningkatkan hadiah hingga empat kali lipat, yakni menjadi US$ 860.000 atau sebesar Rp 11,4 miliar, untuk pembelot Korut yang membagikan informasi berharga.
Pembelot Korea Utara akan mendapatkan hadiah tersebut jika mereka mau menyeberangi perbatasan dan membawa informasi yang membantu meningkatkan keamanan Korea Selatan.
Baca Juga
Namun untuk membelot membutuhkan proses yang mahal karena harus berhubungan dengan penyelundup orang.
Advertisement
Sementara itu tentara Korut yang membelot dengan membawa senjata juga akan diberi tambahan imbalan. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, sejumlah uang akan dibayarkan kepada individu yang membawa artileri, mulai dari pesawat, tank, hingga senjata kecil.
Menurut laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap, jumlah yang dibayarkan ditentukan berdasarkan tingkat pentingnya informasi.
Dikutip dari BBC, Minggu (5/3/2017), itu merupakan peningkatan pertama yang terjadi dalam kurun 20 tahun. Sejauh ini Pemerintah Korea Utara belum bereaksi.
Warga Korea Utara yang ingin membelot harus melintasi perbatasan China, dengan risiko tertangkap dan dipulangkan oleh Pemerintah Tiongkok. Setibanya di Korut, mereka harus menghadapi hukuman penjara.
Untuk melancarkan aksi tersebut, banyak yang mengandalkan penyelundup orang untuk membantu mereka tiba di Korea Selatan. Namun menjadi pembelot Korut membutuhkan dana besar.
Pada Agustus 2016 lalu, Thae Yong-ho menjadi satu-satunya pejabat tinggi Korut yang membelot dari Korea Utara. Ia melakukan hal tersebut saat menjadi diplomat Korut di London.