Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus mengimbau umat Katolik untuk menggunakan dan menelaah Alkitab, sama seringnya seperti melihat pesan-pesan pada smartphone.
Berpidato di Lapangan Santo Petrus yang penuh sesak setelah misa Angelus pada Minggu 5 Maret 2017, Paus Fransiskus mendesak umat untuk menempatkan Alkitab dalam kehidupan setiap hari seperti telepon pintar.
Baca Juga
"Apa yang terjadi ketika kita kembali melupakannya. Kalau kita membukanya lebih sering setiap hari, membaca pesan-pesan Tuhan yang termuat dalam Alkitab seperti cara kita membaca pesan pada telepon seluler pintar kita," kata Paus seperti dikutip dari VOA News, Selasa (7/3/2017).Â
Advertisement
Pesan itu adalah bentuk lain penggunaan sosial media oleh Paus Fransiskus untuk menjangkau umat. Selain itu ia juga kerap berpesan secara berkala melalui Twitter.
Sebelumnya pada 23 Februari, Paus menyampaikan pesan dalam homili selama misa pagi di Casa Santa Marta, Roma terkait kemunafikan.
"Jika Anda mengaku umat Kristiani, tapi mengeksploitasi manusia lain, menjalankan kehidupan ganda, atau menjalankan bisnis yang kotor-- mungkin lebih baik untuk tidak menyebut diri Anda sebagai umat beragama," ucapnya kala itu.
Pemimpi Takhta Suci Vatikan tersebut menambahkan, faktanya masih banyak umat yang melakukannya. "Lebih baik menjadi ateis daripada menjadi umat Katolik seperti itu. Itu adalah skandal," imbuh Paus Fransiskus.
"Apa itu skandal? Skandal adalah mengatakan sesuatu, tapi berbuat yang lain," demikian dilaporkan Vatican Radio, seperti dikutip dari CNN, Jumat 24Â Februari 2017.
Contoh dosa besar seperti itu, menurut Paus, adalah para pelaku pencucian uang, atau pemilik bisnis yang liburan ke pantai sementara ia memeras keringat para pekerjanya.
Pernyataan Paus Fransiskus disampaikan dalam homili atau pembahasan isi ayat-ayat Alkitab, termasuk Injil Markus -- di mana Yesus mengatakan, lebih baik tenggelam daripada mengajak orang lain dalam dosa.
Paus juga menyinggung persoalan yang jadi perdebatan lama: apakah keselamatan hanya pada mereka yang beriman, atau juga untuk mereka yang melakukan hal-hal baik di dunia?
Terkait itu, Paus Fransiskus menggambarkan, seorang umat Nasrani kaya raya yang mengaku beriman, mengetuk pintu surga.
"Saya di sini Tuhan!...Saya pergi ke gereja, dekat dengan-Mu, menjadi bagian dari umat, aku melakukan ini, itu...Apakah Kau mengingat apa saja yang telah kupersembahkan," tutur Paus asal Argentina itu.
Alih-alih membuka pintu surga, Paus menambahkan, Yesus menjawab, "Ya, Aku ingat. Semua persembahan itu, Aku mengingatnya: semua kotor. Dicuri dari orang-orang miskin. Aku tidak mengenalmu"
Intinya, Paus Fransiskus mengimbau umat Kristiani, khususnya Katolik, untuk tidak bersikap munafik dan hidup secara tulus. Tak ada gunanya tampil saleh tapi hanya berbuat sedikit -- atau bahkan tidak sama sekali -- untuk menolong orang lain.