Sukses

19 Janin Ditemukan Terkubur di Dekat Klinik Ilegal India

Sebanyak 19 janin ditemukan terkubur di dekat klinik ilegal oleh polisi yang sedang menginvestigasi kematian seorang perempuan di India.

Liputan6.com, New Delhi - Sebanyak 19 janin ditemukan terkubur di dekat klinik tak berizin oleh polisi yang sedang menginvestigasi kematian seorang perempuan di Sangli, India.

Menurut Kepala Polisi, Komisaris Besar Dattatray Shinde, dokter yang mengelola klinik kecil di Maharashtra itu telah melarikan diri. Ia mengatakan, bahwa sejumlah tim kepolisian sedang mencarinya.

"Pejabat menerima informasi bahwa dokter tersebut melakukan praktik aborsi dan mengubur janin di area itu," ujar Shinde.

Sementara itu petugas kepolisian lainnya mengatakan, dokter tersebut merupakan ahli homeopati yang tak memiliki lisensi bedah.

Aborsi merupakan hal yang legal di India, namun tidak berlaku jika seseorang mengaborsi janin karena kelaminnya. Shinde mengatakan, janin yang ditemukan tersebut telah dikirim untuk menjalani pemeriksaan medis dan DNA agar mengetahui jenis kelamin mereka.

Dikutip dari CNN, Selasa (7/3/2017), berdasarkan organisasi Invisible Girl Project, sekitar 10.000 janin perempuan India diaborsi setiap tahunnya. Ayah dari janin tersebut pun dituduh sengaja menggugurkannya karena berjenis kelamin perempuan.

Pada 2011, TrustLaw menempatkan India sebagai tempat paling berbahaya keempat di dunia bagi perempuan, setelah Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, dan Pakistan.

Dalam sensus India yang dilakukan baru-baru ini, pada tahun 2011 perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1.000 dengan 914. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak India merdeka pada 1947.

"Pengguguran bayi dan meninggalkan anak perempuan di India masih meluas, sehingga menyebabkan perbandingan laki-laki dan perempuan yang tinggi," demikian menurut laporan Committee on the Rights of the Child PBB pada 2014.

Direktur kelompok advokat kesehatan internasional Population First, A.L. Sharda, mengatakan bahwa angka aborsi sesungguhnya di India berlum terungkap.

"Kasus terbaru dari klinik aborsi ilegal bisa saja merupakan puncak gunung es. Mengingat banyak pasangan yang menginginkan ank laki-laki, mungkin ada jaringan besar berbagai praktisi yang terlibat dalam bisnis aborsi ilegal yang tak aman dan mempraktikkan seleksi seks," ujar Sharda.