Sukses

Presiden Nigeria Kembali dari Cuti Panjang Pengobatan ke Inggris

Wakil Presiden Yemi Osinbajo menggantikan posisi Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari selama ia cuti.

Liputan6.com, Abuja - Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dikabarkan akan kembali ke Afrika Barat pada Jumat 10 Maret 2017, setelah cuti medisnya ke Inggris sempat diperpanjang. Demikian disampaikan oleh kantor presiden pada Kamis 9 Maret.

"Presiden Muhammadu Buhari diperkirakan kembali ke negara Jumat 10 Maret 2017," kata kantor presiden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari VOA News.

"Presiden Buhari mengapresiasi penuh atas sambutan masyarakat Nigeria dari seluruh negeri, dan di luar yang berdoa dengan khusyuk untuknya. Juga mengirimkan harapan baik mereka," tambah pernyataan itu.

Pernyataan dari kantor kepresidenan Nigeria itu tidak memberikan rincian medis Presiden Buhari.

Buhari yang berusia 74 tahun meninggalkan Abuja pada 19 Januari untuk menjalani serangkaian perawatan di Inggris. Dia berencana tinggal di Negeri Ratu Elizabeth selama 10 hari, tapi ternyata berada di sana lebih lama untuk beristirahat setelah konsultasi dengan dokter.

Para pejabat menolak untuk mengungkapkan rincian dari penyakitnya. Hal itu memicu banyak spekulasi di media Nigeria dan di media sosial.

Presiden Nigeria sempat dikecam habis-habisan karena beredar kabar ia terbang ke Inggris untuk mengobati infeksi telinga. Kegeraman terjadi karena ia sendiri berjanji dalam kampanye sebelum jadi orang nomor satu untuk menghentikan aksi turis kesehatan di negerinya.

Dokter Osahon Enabulele, mantan presiden dari Asosiasi Medis Nigeria mengatakan perjalanan 10 hari Muhammadu Buhari yang sejatinya bisa dilakukan di dalam negeri justru merusak sistem kesehatan nasional. Biaya perjalanan berobat ke luar negeri oleh pejabat di negara tersebut telah mencapai US$1 miliar.

"Berobat keluar negeri itu ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri, karena ia sendiri yang berjanji akan menghentikan plesiran berobat ke luar negeri," ujar Enabulele seperti dilansir dari The Guardian pada 8 Juni 2016.

"Pada akhir 2013 angka yang dikeluarkan negara untuk berobat seperti itu telah mencapai US$1 miliar," lanjutnya lagi.

Ia menjelaskan dalam surat terbuka kepada sang presiden bahwa biaya yang dihabiskan oleh pejabat publik untuk plesiran berobat ke luar negari dibayari oleh wajib pajak.

Pertemuan dengan Uskup Agung

Sebelumnya, kantor kepresidenan Afrika Barat menerbitkan gambar dari pertemuan Buhari tengah tersenyum bersama Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, di Abuja House -- bagian dari Komisi Tinggi Nigeria di London.

Tidak ada gambar resmi dari pertemuan Buhari di London yang telah diposting sejak 15 Februari.

Pemerintah telah berusaha untuk meredakan kekhawatiran dari kekosongan di pucuk pimpinan ekonomi terbesar Afrika, dengan menekankan bahwa Muhammadu Buhari memberi mandat kepada Wakil Presiden Yemi Osinbajo sebagai pejabat presiden selama ia cuti.

Osinbajo yang merupakan seorang pengacara, mengadakan pertemuan kabinet dalam ketiadaan Buhari. Ia merampungkan pekerjaan atas rencana reformasi ekonomi yang diperlukan untuk mengamankan pinjaman Bank Dunia, guna membantu menutupi defisit yang disebabkan oleh pendapatan minyak yang rendah.

Bank sentral juga mendevaluasi naira untuk pelanggan ritel dua pekan lalu.