Liputan6.com, Damaskus - Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan telah terjadi dua ledakan bom di ibu kota Suriah, Damaskus. Insiden itu menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai sekitar 120 lainnya.
Mengutip VOA News, Minggu (12/3/2017), peristiwa itu disebut sebagai salah satu serangan paling mematikan di ibu kota Suriah selama perang saudara di negara itu enam tahun.
Baca Juga
Kelompok pemantau itu mengatakan, kedua ledakan di Damaskus pada Sabtu 11 Maret 2017 itu terjadi di daerah Bab al-Saghir. Di mana terdapat beberapa makam Syiah yang mendatangkan peziarah dari seluruh dunia.
Advertisement
Saat ledakan terjadi, para peziarah tengah berkumpul di sebuah stasiun bus untuk mengunjungi pemakaman di dekatnya.
Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom itu.
Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan, sebagian besar korban tewas dan luka yang warga Irak.
Menteri Dalam Negeri Suriah Mohammad Shaar mengatakan, serangan yang menargetkan "peziarah dari berbagai negara Arab" dan "tujuan tunggalnya memang untuk membunuh."
Pengeboman jarang terjadi di Damaskus, kubu Presiden Bashar al-Assad. Kendati demikian, kuil Syiah kerap menjadi sasaran serangan ekstremis Al Qaeda dan ISIS.