Sukses

China Miliki Laser Pemusnah Satelit, Perang Antariksa Dimulai?

Dorongan China untuk memproduksi senjata semacam ini adalah untuk membungkam kecerdasan komunikasi dan navigasi satelit AS. Benarkah?

Liputan6.com, Beijing - China kini tengah mengembangkan senjata laser mematikan. Dengan menggunakan kekuatan elektromagnetik, senjata berkekuatan besar gelombang mikro itu mampu melumpuhkan satelit. Senjata itu dipersiapkan untuk perang antariksa di masa depan. Hal itu dikemukakan oleh ahli militer China, Richard Fisher.

Dorongan China untuk memproduksi senjata semacam ini adalah untuk membungkam kecerdasan komunikasi dan navigasi satelit AS.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Fisher pada bulan lalu saat kongres di International Assessment and Strategy Center. Fisher memperingatkan bahwa China mampu membuat militerisasi di angkasa luar. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (12/3/2017).

"Pemerintah China tak ragu-ragu untuk menggunakan nyawa astronot mereka sebagai tameng untuk menipu dunia tentang tujuan sebenarnya dari stasiun ruang angkasa yang mereka miliki," kata Fisher.

"Setelah memperoleh keuntungan dari kejutan, stasiun ruang angkasa tempur itu dengan mudahnya melakukan serangan terhadap satelit utama AS, sehingga membutakan AS untuk peluncuran satelit tempur baru, "tambahnya.

Fisher percaya bahwa AS harus menanggapi ancaman senjata ruang angkasa China dengan mengembangkan versinya sendiri.

"Selama China menunjukkan kesediaannya untuk mengeksploitasi banyak program ruang angkasa untuk misi militer, AS harus memiliki pilihan untuk setidaknya menetralisir ancaman potensial, , "kata Fisher.

Pentagon telah mengembangkan laser udara untuk digunakan dalam pertahanan rudal. Railguns - elektromagnetik proyektil peluncur - diharapkan akan dikerahkan di awal 2020-an, sementara senjata laser bertenaga tinggi dijadwalkan akan dirilis satu dekade kemudian, Asia Times melaporkan.

Kerahasiaan militer menyulitkan untuk mengetahui sejauh apa program senjata laser China. Namun publikasi penelitian dan para pembocor menjelaskan betapa pemerintah Tiongkok menghamburkan uangnya untuk mendukung investasi pembuatan senjata semacam ini.

Adapun peneliti yang telah mempublikasi riset terkait senjata laser adalah Gao Ming-hui, Zeng Yu-quang dan Wang Zhi-hong dalam jurnal Chinese Optics pada Desember 2013.

Negeri Tirai Bambu itu membuat organisasi pembuatan senjata laser dengan nama Changchun Institute for Optics, Fine Mechanics and Physics.

Ketiga peneliti itu menulis dalam jurnalnya, "senjata anti-satelit sangat penting bagi perang masa depan, di mana perang di antariksa harus menguasai senjata laser untuk melumpuhkan satelit."

Menurut Asia Times, militer China yang fokus dalam program antariksa telah mendanai lima ton bahan kimia yang dibutuhkan untuk senjata laser. Senjata itu bisa beroperasi pada 2023.

Senjata itu bisa menghancurkan satelit musuh di orbit dari posisi mereka di Bumi.

Menurut para peneliti itu, pada tahun 2005, China sukses melakukan percobaan senjata laser itu dengan kekuatan 50 hingga 100 kilowatt di pegunungan Xinjiang.

Di tahun yang sama tentara People’s Liberation Army merilis buku Light War, yang berisi tentang kemungkinan perang menggunakan laser.

Ini bukan pertama kalinya China telah menunjukkan minat dalam senjata laser. Negara ini sudah bekerja untuk persenjataannya sejak tahun 1960-an.

Michael J Listner, pakar Hukum & Kebijakan Solusi antariksa, percaya China mampu membuat kemajuan substansial berdasarkan spionase dan penelitian asing negara yang telah mereka peroleh.

"Sekali China mengembangkan teknologi, potenis militer mereka jadi sangat tidak terbatas... sama seperti mereka menguasai barang-barang non-militer," kata Listner.

Video Terkini