Liputan6.com, Port-au-Prince - Sebuah bus berisi penumpang menabrak kerumunan orang yang tengah menikmati parade padat pada Minggu dini hari 12 Maret di Haiti. Akibat kejadian itu, setidaknya 38 orang tewas dan 17 lainnya terluka.Â
Bus itu datang dari luar kota menuju ibu kota Port-au-Prince. Insiden terjadi di Kota Gonaives, 150 km dari ibu kota. Kendaraan tersebut menabrak dua pejalan kaki di trotoar, di mana satu orang tewas seketika.
Baca Juga
Kemudian sopir bus itu mencoba kabur dari lokasi kecelakaan. Namun, kendaraan justru menabrak kerumunan orang yang tengah menikmati parade di mana bermacam-macam musikus dan penari.
Advertisement
Dikutip dari BBC, Senin (13/3/2017), saksi mata yang berada di lokasi sempat berang melihat tanda-tanda sopir ingin melarikan diri. Mereka melempari kendaraan itu dengan batu dan mencoba membakar meski di dalam bus ada sejumlah penumpang.
"Orang-orang yang bukan korban dan berada di lokasi mencoba membakar bus setelah melempari dengan batu. Padahal di dalam bus ada penumpang," kata Faustin Joseph, petugas keamanan setempat.
"Untungnya, petugas kepolisian berhasil mengamankan bus, penumpang, dan sopir sebelum insiden lebih parah terjadi," ucapnya.
Jalanan di Haiti terkenal bahaya dan karut-marut. Tak jelas rambu-rambu lalu lintasnya. Kalaupun ada, kebanyakan dilanggar oleh para pengguna.
Kecelakaan itu merenggut nyawa 34 orang di lokasi dan empat lainnya meninggal di rumah sakit, menurut Fred Henry, perwakilan Kota Gonaives. Ia menambahkan, insiden terjadi sekitar pukul 04.00.Â
"Biasanya pengemudi yang terlibat kecelakaan seperti itu memilih untuk tidak berhenti. Mereka khawatir dibunuh oleh massa," kata Henry.Â
Belum jelas mengapa kecelakaan itu bisa sampai terjadi.Â
Pengemudi dan penumpang di dalam bus sudah diamankan ke kantor polisi. Mereka kemudian dibebaskan dan sopir bus melarikan diri, kata Jean Bazlais Bornelus, kepala polisi untuk wilayah itu.Â
Setelah kecelakaan itu, musikus lain dan orang-orang dalam parade kembali melempari batu ke bus dan ke kendaraan yang lewat, melukai orang lain, kata Albert Moulion, juru bicara Kementerian Dalam Negeri.
Presiden Jovenel Moise menyatakan belasungkawa pada hari Minggu untuk para korban dan keluarga mereka serta menyerukan penyelidikan.
Â
Â