Sukses

Kuburan Massal Berisi 250 Tengkorak Ditemukan di Meksiko

Kuburan massal itu ditemukan di timur negara bagian Meksiko, Veracruz.

Liputan6.com, Meksiko - Kuburan massal kembali ditemukan di Meksiko. Yang mengerikan, ada 250 tengkorak di dalamnya.

Jaksa setempat, Jorge Winckler, menyatakan bahwa kuburan massal itu ditemukan di timur negara bagian Meksiko, Veracruz. 

Dikutip dari BBC, Rabu (15/3/2017), kepada TV Televisa, Winckler mengatakan kelompok jaringan narkoba kerap menggunakan Veracruz selama bertahun-tahun untuk membuang mayat.

Ia mengatakan, baru sebagian yang ditemukan di lokasi tersebut dan tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak tengkorak lagi jika disisir lebih jauh. Di antara tulang belulang itu ada yang berusia tahunan.

"Veracruz adalah kuburan massal terbesar," kata Winckler.

"Dalam pandangan saya, jika kita membongkar seluruh kuburan massal di negara ini, Veracruz akan menjadi kuburan massal terbesar di Meksiko, bahkan di dunia," Winckler melanjutkan.

"Selama bertahun-tahun, kelompok kriminal itu membuang orang dengan bantuan oknum pemerintah. Mereka menggali tanah luas untuk menciptakan kuburan massal," tuding Winckler lagi.

Winckler juga menyalahkan pemerintah negara bagian terdahulu yang sempat dipimpin Javier Duarte. Menurutnya, pemerintah negara bagian terdahulu tak serius mencari orang-orang hilang. Temuan situs-situs yang diyakini sebagai kuburan massal juga tidak ditindaklanjuti.

Ia juga menilai Duarte juga tidak berusaha mengidentifikasi laporan orang hilang. Kini, Duarte menjadi buronan negara.

Meski demikian, Winckler tidak memberikan detail kapan dan oleh siapa kuburan massal itu ditemukan.

Temuan kuburan massal adalah hal biasa di Meksiko. Orang hilang juga adalah lazim di negara itu.

Yang paling fenomenal adalah hilangnya 43 murid di negara bagian Guerreo. Pencarian mereka justru berujung pada ditemukannya lebih banyak kuburan massal.

Winckler mengatakan, mantan Gubernur Veracruz yang kabur setelah kasus korupsi, tidak pernah melaporkan orang hilang dan tidak berusaha untuk menginvestasi.

Sementara itu, keluarga di negara bagian tersebut telah lama mencari mereka yang hilang.