Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-90. Sri Baginda Ratu tampak sehat. Tapi, siapa tahu?
Dengan kedudukan dan kewenangannya, tidak heran kalau sudah ada penyusunan rencana terperinci dan lengkap sekiranya ia meninggal dunia.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari News.com.au pada Jumat (17/3/2017), telah beredar beberapa selentingan sakitnya Sang Ratu. Bahkan, pada Juni 2015, seorang wartawan BBC salah mencuit berita meninggalnya ibu Pangeran Charles itu.
Pada akhir tahun lalu, ia diserang flu berat selama beberapa minggu. Setiap Ratu Elizabeth terlihat kurang sehat, kekhawatiran pun mencuat lagi.
Seperti apa pengaturan saat Ratu Elizabeth kelak wafat? Berikut penjelasannya:Â
Sumber Resmi Pertama
Sir Christophe Geidt, sektretaris pribadi Ratu Elizabeth, adalah sumber resmi pertama yang berwenang menyampaikan ketika Yang Mulia meninggal dunia.
Geidt akan menghubungi Perdana Menteri menggunakan kode rahasia untuk mengabarkan "Ratu meninggal dunia."
Pada masa lalu, pejabat istana menggunakan sebuah kode untuk memastikan operator telepon bukan menjadi yang pertama mengetahui kabar demikian.
Ketika Raja George VI meninggal dunia pada 1952, kode yang dipakai dalam kalangan istana adalah "Hyde Park Corner."
Sekarang, kode rahasia untuk Ratu Elizabeth adalah "London Bridge is down"—artinya "Jembatan London telah ambruk."
Pernyataan itu akan mengawali dimulainya Operation London Bridge -- rencana untuk mengabarkan dunia bahwa Ratu Elizabeth II telah wafat.
Setelah Perdana Menteri diberi tahu, Pusat Tanggapan Global di Kementrian Luar Negeri (Foreign Office) akan mengabarkan kepada 15 pemerintahan di mana Ratu masih menjadi kepala negara, termasuk Australia, Kanada, Kepulauan Bahama, dan Belize.
Kemudian 36 negara lain di mana ia masih menjadi pimpinan pun mendapat pemberitahuan.
Advertisement
Lagu Pertanda Hal Mengerikan
Berikutnya, Press Association akan mengeluarkan berita secara serentak kepada media dunia. Cara ini merupakan terobosan baru karena dulunya BBC yang menjadi pertama mengetahui kematian anggota keluarga Kerajaan. Media sosial dan teknologi modern telah mengubah hal itu.
Walau begitu, fasilitas radio alert transmission system (RATS) milik BBC akan diaktifkan. Inilah alarm peninggalan Perang Dingin yang pernah terdengar oleh para karyawan BBC hanya saat menjalani uji.
Saluran-saluran berita Inggris selama beberapa dekade telah mempersiapkan liputan meninggalnya Ratu. Menurut Guardian, harian Times UK merencanakan peliputan selama 11 hari.
Para pakar Kerajaan telah dikontrak untuk penampilan eksklusif dengan organisasi-organisasi seperti Sky News dan ITN. Keduanya dilaporkan telah berlatih siaran memberitakan nama "Mrs. Robinson" sebagai sebutan untuk Ratu.
Para pembawa berita akan mengenakan pakaian hitam dan liputan terhadap monarki Inggris yang paling lama berkuasa diduga akan berlangsung selama beberapa bulan.
Stasiun-stasiun radio Inggris memiliki "lampu biru" yang menyala saat kejadian itu. Para DJ akan memainkan lagu-lagu suram dan memasang musik yang tidak hingar bingar sebelum masuk ke pemberitaan.
Pada 2011, seorang mantan produser BBC menuliskan bahwa, jika orang mendengarkan siaran Radio 1 dan kemudian "Haunted Dancehall (Nursery Remix)" karya Sabres of Paradise mulai dimainkan, maka, "Ada sesuatu hal mengerikan yang baru terjadi."
Seorang penjaga berpakaian duka akan menempelkan catatan di gerbang Istana Buckingham dan situs web istana akan diperbaharui dengan pernyataan berlatar belakang gelap.
Pangeran Charles Jadi Raja Inggris
Pangeran Charles naik takhta menjadi Raja Charles, sehingga Prince William menjadi Prince of Wales dan Catherine menjadi Duchess of Cambridge -- yang sebelumnya adalah gelar Camilla.Â
Britania Raya akan memasuki masa duka resmi selama 12 bulan dan pemakaman Ratu dilangsungkan di akhir minggu ke dua setelah mulainya masa itu.
Pada Desember, Sri Baginda Ratu mengumumkan hendak undur diri dari 25 di antara 600 organisasi yang berada di bawah lindungannya.
Pada 21 April 2017, Ratu Elizabeth II akan berusia 91 tahun.
Advertisement