Liputan6.com, Oslo - Gathering Coffee Morning dengan tema A Journey to Komodo diselenggarakan di Wisma Duta Indonesia, Oslo, Norwegia, pada Rabu pagi, 15 Maret 2017 waktu setempat.
Istri Duta Besar RI di Oslo, Woro Yuwono, menjadi tuan rumah dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah pasangan Duta Besar asing di Oslo, yang tergabung dalam Diplomatic Spouses Association of Norway (DSAN).
Baca Juga
Diplomasi melalui acara minum kopi ini merupakan kegiatan bulanan DSAN yang diselenggarakan secara bergantian, dan bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan seni dan budaya serta keunggulan masing-masing negara yang memiliki kedutaan besar di Norwegia.
Advertisement
Acara gathering ini dikemas dengan menampilkan presentasi yang dilengkapi dengan pemutaran video oleh salah satu friends of Indonesia di Norwegia, Per Hammerstad. Ia merupakan seorang travel writer, underwater photographer dan juga salah satu kontributor buku A Journey to Komodo.
Dalam presentasinya, Per menceritakan mengenai pengalamannya mengunjungi Pulau Komodo dan melakukan penyelaman di sekitar Pulau Komodo. Per sendiri merupakan penyelam profesional dengan pengalaman menyelam sebanyak lebih dari 2.000 kali sejak tahun 1980.
Per juga menyampaikan mengenai kampanye "Reef Awareness" yang dilakukannya semenjak mengunjungi Pulau Komodo, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dari publik luas akan keindahan dan juga ancaman bagi habitat alam daerah Pulau Komodo. Salah satu ancaman yang mengkhawatirkan di antaranya adalah penangkapan ikan yang merusak dan tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan dinamit dan sianida.
Kecintaan dan keterikatan Per terhadap Pulau Komodo lah yang mendasarinya untuk mempelopori dan melakukan kampanye tersebut.
"Semua tempat penyelaman memiliki keindahan dan keunikan masing-masing, tapi bagi saya, Pulau Komodo merupakan tempat penyelaman terindah dan paling berkesan,” tutur Per.
Per juga menyampaikan rencananya bersama istri untuk mengarungi dan mengeksplorasi Indonesia, dengan kapal pribadi selama kurun waktu 2-3 tahun. Ia akan menuangkan pengalamannya secara tertulis.
Tamu undangan yang hadir pun memberikan apresiasi yang positif dan terkesan melihat keindahan alam bawah laut Indonesia, yang kaya akan flora dan fauna serta keunikan Pulau Komodo yang ditampilkan dalam presentasi foto dan film.
Pemutaran Video
Diplomasi kopi itu dikemas dengan menampilkan presentasi yang dilengkapi dengan pemutaran video oleh Per Hammerstad.
"Dengan pembicara asing, friends of Indonesia, testimoni dan presentasi mengenai Indonesia, dalam hal ini mengenai Pulau Komodo, akan terasa lebih mengena bagi para tamu undangan yang hadir. Kita bisa memperlihatkan betapa indahnya alam Indonesia dan bagaimana masyarakat internasional dapat jatuh cinta dan mempunyai keterikatan emosional dengannya," ujar Woro Yuwono.
Para tamu undangan juga disuguhi dengan berbagai masakan dan penganan Indonesia yang telah disiapkan oleh juru masak Wisma Duta dan anggota DWP KBRI Oslo. Di antaranya risoles, springroll, bihun goreng, dll.
Dalam kesempatan terpisah, Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto, menyampaikan bahwa gathering tersebut merupakan salah satu media yang digunakan KBRI Oslo untuk mempromosikan Indonesia dan diplomasi budaya dalam rangka untuk semakin memperkuat keberadaan Indonesia di Norwegia.
"Diplomasi budaya, tidak hanya dapat dilakukan oleh Duta Besar atau KBRI, namun dapat dilakukan oleh semua orang. Setiap orang, baik itu warga Indonesia yang berada di luar negeri, diaspora Indonesia, atau warga asing yang mencintai Indonesia, dapat menjadi duta bangsa yang membantu memperkenalkan dan mempromosikan citra bangsa Indonesia di mana saja."
"Salah satunya adalah Per Hammerstad, yang telah terbukti kecintaannya terhadap Indonesia dengan senantiasa turut membantu kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh KBRI Oslo," ucap Dubes Yuwono.
Dubes Yuwono juga mengungkapkan harapannya agar semakin banyak friends of Indonesia yang turut aktif melakukan diplomasi budaya Indonesia tidak hanya di Norwegia dan Islandia, namun juga di negara-negara lainnya. KBRI Oslo, 16 Maret 2017.