Sukses

Korban Baru Skandal Foto Telanjang Marinir AS Bermunculan...

Skandal memalukan peredaran foto-foto telanjang menimpa Korps Marinir Amerika Serikat atau US Marine.

Liputan6.com, Washington, DC - Skandal memalukan menimpa Korps Marinir Amerika Serikat atau US Marine. Foto-foto tak pantas sejumlah anggota perempuan beredar di sebuah grup di Facebook, 'Marines United', disertai pesan-pesan vulgar dan cabul.

Skandal memalukan peredaran foto-foto telanjang menimpa Korps Marinir Amerika Serikat atau US Marine.

Foto-foto tersebut, di antaranya telanjang, dipasang tanpa izin bahkan dicuri dari akun pribadi para korban.

Jumlah perempuan korban yang akhirnya muncul dan melapor, menurut VOA News, yang dikutip Sabtu (18/3/2017) telah meningkat dua kali lipat menjadi 20 orang.

Lembaga penyelidik kriminal Angkatan laut atau Naval Criminal Investigative Service (NCIS) menangani kasus yang mencoreng wajah militer AS itu.

Pejabat khusus NCIS, Curtis Evans mengatakan, ia memperkirakan jumlah perempuan yang mengadu kepada polisi militer akan terus bertambah.

Karenanya NCIS akan memperluas penyelidikan dengan memeriksa kelompok-kelompok dan situs-situs internet yang melakukan hal itu selain 'Marines United'.

Dikecam

Skandal tersebut bahkan membuat pemimpin tertinggi pasukan marinir AS mendapat kecaman pedas atas apa yang disebut senator Amerika sebagai 'skandal memuakkan'.

Jenderal Robert Neller menghadapi sejumlah pertanyaan dari Komisi Angkatan Bersenjata Senat untuk menjelaskan respons yang diberikannya setelah terungkap bahwa foto-foto itu dimuat tanpa izin para korban.

"Ini adalah masalah serius, karena anggota-anggota militer kita melecehkan pasukan marinir perempuan, yang bersedia berkorban nyawa untuk negara ini," kata Senator Partai Demokrat Kirsten Gillibrand.

Gillibrand menuntut penjelasan dari Korps Marinir, bagaimana pasukan itu akan menghadapi 'agresi Rusia' jika tidak mampu menghadapi pelecehan dalam Facebook.

Ia juga mempertanyakan mengapa Korps Marinir tidak melakukan apapun, meskipun pelecehan yang dilakukan terhadap sesama anggotanya lewat media sosial telah terjadi sejak tahun 2013.

"Saya tidak punya jawaban untuk itu," jawab Neller. "Saya yang bertanggung jawab. Saya adalah komandan (marinir). Saya mengakui tanggung jawab atas hal ini, dan kami akan berusaha memperbaikinya."

Senator partai Republik Lindsay Graham mengatakan skandal-skandal seperti ini akan merugikan upaya perekrutan anggota marinir baru.

'Marines United' memiliki kira-kira 30.000 anggota sebelum Facebook menutup kegiatan kelompok itu.

Foto bugil Marinir perempuan AS terekam. (Via: foxnews.com)

Aktivitas grup tersebut terbongkar oleh The War Horse, sebuah organisasi berita non-profit yang dijalankan oleh veteran marinir Thomas Brennan.

Pada Januari lalu, seorang anggota Marines United memposting link ke folder bersama yang disimpan di Google Drive -- yang berisi foto sejumlah marinir perempuan dalam berbagai pose dan tak berpakaian.

Sesama anggota grup saling mendorong satu sama lain untuk mengunggah lebih banyak foto. Tak hanya itu, mereka juga mengidentifikasi para perempuan tersebut berdasarkan nama, pangkat, dan unit.

Google Drive itu telah dihapus. Sementara, Facebook dan Google telah menutup akun yang digunakan untuk mempostinggambar-gambar tersebut -- menyusul permintaan dari Korps Marinir AS.

Menurut aturan, setiap anggota marinir yang menyebarkan foto-foto telanjang para koleganya bisa diadili dalam pengadilan militer.