Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kebakaran terjadi di penjara yang paling padat penghuninya di Peru pada Minggu 19 Maret 2017 malam waktu setempat. Sebanyak dua narapidana dilaporkan tewas.
Kebakaran penjara Peru tersebut sulit dipadamkan ketika petugas pemadam tengah berjuang dengan masalah sistem saluran air di Lima, yang disebabkan oleh tanah longsor dan banjir akibat hujan lebat baru-baru ini.
Deputi Menteri Dalam Negeri Peru, Ruben Vargas mengatakan kepada radio RPP bahwa jasad dua tahanan telah dievakuasi. Dia menyalahkan api akibat korsleting yang disebabkan oleh curah hujan yang deras dalam beberapa hari terakhir.
Advertisement
"Itu bukan pemberontakan (oleh narapidana) atau hilangnya kontrol penjara," kata Vargas dari penjara Lurigancho yang terletak di timur Lima.
Penjara Peru itu memiliki 9.345 narapidana, berdasarkan data pada Desember 2016.
Tak lama setelah kebakaran, beberapa ratus orang berkumpul di luar penjara berharap kabar bahwa kerabat mereka tak menjadi korban.
Ibu Kota Peru, Lima mengalami pemutusan saluran air meluas karena hujan lebat, banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 75 orang dan melukai 263 di dalam beberapa hari terakhir.
Para pejabat mengatakan banjir Peru kali ini adalah yang terburuk dalam dua dekade.