Liputan6.com, New York - Mana negara paling bahagia di dunia? Menurut World Happiness Report 2017 yang dikeluarkan PBB, jawabannya adalah Norwegia. Kongeriket Norge (Noreg) menggeser posisi Denmark yang jadi juara tahun lalu.
Menurut World Happiness Report mengukur 'kesejahteraan subjektif, seberapa bahagia rakyat sebuah negara dan mengapa.
Baca Juga
Ranking lima besar didominasi negara-negara Skandinavia -- selain Norwegia ada Denmark, Islandia, Swiss, dan Finlandia.
Advertisement
Sementara, Republik Afrika Tengah ada di posisi buncit. Eropa Barat dan Amerika Utara juga masih ada di posisi atas. Amerika Serikat ada di urutan ke-14, sementara Inggris pada posisi ke-19.
Negara-negara di Afrika Sub-Sahara, yang didera konflik, memiliki skor kebahagiaan yang kecil. Suriah ada di posisi 152 dari 155 negara. Yaman dan Sudan Selatan, yang menghadapi ancaman kelaparan ada di peringkat 146 dan 147.
World Happiness Report dirilis bertepatan dengan Hari Kebahagiaan Internasional yang diperingati setiap 20 Maret.
Laporan tersebut berdasarkan pertanyaan singkat dan subjektif lebih dari 1.000 di setidaknya 150 negara.
"Bayangkan sebuah tangga, yang memiliki pijakan dari nomor 0 yang terendah hingga 10 paling atas," demikian cuplikan pertanyaan yang diajukan, seperti dikutip dari BBC, Senin (20/3/2017).
"Yang paling atas mewakili kemungkinan kehidupan terbaik dalam hidup Anda, sebaliknya, yang terendah adalah yang terburuk. Di anak tangga mana Anda merasa berada saat ini?"
Hasil rata-rata adalah skor negara, mulai dari Norwegia (7,54) dan Republik Afrika Tengah (2,69).
Laporan tersebut juga mencoba menganalisis statistik untuk menjelaskan mengapa satu negara yang lebih bahagia daripada lainnya.
Sejumlah data -- seperti kekuatan ekonomi yang diwakili PDB per kapita, dukungan sosial, angka harapan hidup, kebebasan memilih, kemurahan hati, persepsi korupsi -- juga dipertimbangkan.
Krisis Kebahagiaan di AS
Laporan tahun ini juga memuat bab tersendiri yang berjudul "restoring American happiness" -- mengembalikan kebahagiaan di AS, yang menelaah mengapa level kebahagiaan di Negeri Paman Sam anjlok meski perbaikan ekonomi terus meningkat.
"AS bisa dan sebaiknya meningkatkan kebahagiaan dengan mengatasi krisis sosial -- meningkatnya ketidaksetaraan, korupsi, isolasi, dan saling tak percaya -- daripada hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi," demikian tertera dalam laporan.
"Krisis di AS adalah krisis sosial, bukan krisis ekonomi."
Jeffrey Sachs, Direktur Sustainable Development Solutions Network, lembaga yang mengeluarkan laporan tersebut mengatakan, kebijakan-kebijakan yang diambil Donald Trump membuat situasi lebih runyam.
"Meningkatkan ketidaksetaraan - pemotongan pajak untuk mereka di level atas, membuat orang kehilangan jaminan kesehatan, memotong anggaran Meals on Wheels untuk meningkatkan anggaran militer. Menurut saya, kecenderungan menuju ke arah yang salah," kata dia.
Laporan tersebut menunjukkan, pekerjaan 'kerah putih' berasosiasi pada peningkatan kebahagiaan dari pada 'kerah biru'. Namun, di atas semuanya, memiliki pekerjaan adalah salah satu faktor terbesar kebahagiaan.
World Happiness Report telah diterbitkan selama lima tahun terakhir. Sejak awal, negara-negara Nordik secara konsisten ada di tempat teratas.
Dominasi negara-negara Skandinavia, khususnya Denmark, diduga dipicu "Hygge" -- sebuah konsep budaya yang mengutamakan kenyamanan dan relaksasi.
Berikut negara paling bahagia dan menderita di dunia:
10 Negara Paling Bahagia dan Menderita
10 Negara Paling Bahagia
1. Norwegia
2. Denmark
3. Islandia
4. Swiss
5. Finlandia
6. Belanda
7. Kanada
8. Selandia Baru
9. Australia
10. Swedia
10 Negara Paling Tak Bahagia
10. Yaman
9. Sudan Selatan
8. Liberia
7. Guinea
6. Togo
5. Rwanda
4. Suriah
3. Tanzania
2. Burundi
1. Republik Afrika Tengah