Liputan6.com, Port Au Prince - Setidaknya dua orang mengelami luka-luka setelah seorang pria bersenjata menembaki rombongan mobil mantan Presiden Haiti Jean-Bertrand Aristide. Penembakan tersebut ditargetkan untuk menghabisi nyawa mantan pemimpin Haiti itu.
Insiden tersebut berlangsung di salah satu pertempatan paling ramai di Ibukota Haiti, Port-Au-Prince.
Menurut Pejabat Senior Gerakan Politik Fanmi Lavalas, Yvon Feuille ia tak ragu mendeskripsikan serangan tersebut sebagai aksi kriminal keji.
Advertisement
"Ini adalah upaya pembunuhan, pelaku menggunakan saat menjalankan aksinya menggunakan pakaian polisi," sebut Yvon seperti dikutip dari ITV, Selasa (21/3/2017).
Baca Juga
Menambahkan pertanyaan Yvon, pengacara dari Aristide, Ira Kurzban menyebut, "pelaku mengarahkan tembakan langsung ke arah kendaraan yang saat itu Presiden Aristede sedang menjadi penumpangnya,"
Namun, serangan tersebut meleset. Akibatnya, dua orang yang berada dekat lokasi insiden menjadi korban luka.
"Saya bersyukur tak ada yang terbunuh, seorang yang tertembak sudah dibawa di pusat perawatan," sebutnya.
Juru Bicara Kepala Kepolisian Haiti, Garry Desrosieres mengatakan pelaku berhasil kabur. Mereka pun kurang informasi mengenai siapa pelaku dan apa motif dari serangan itu.
Insiden tersebut terjadi saat Aristide berada dalam perjalanan menuju pengadilan. Ia datang untuk bersaksi dalam kasus pencucian uang yang menyeret nama koleganya Jean Anthony Nazaire.
Aristide menanggalkan jabatan presiden 13 tahun lalu. Selama memerintah ia kerap mengeluarkan kebijakan kontroversial yang ditentang. Tapi, banyak juga orang yang mengaku sebagai loyalisnya.