Sukses

Putri Kesayangan Donald Trump Resmi Berkantor di Gedung Putih

Ivanka merupakan orang dekat Trump terakhir yang mendapat tempat di Gedung Putih. Sebelumnya ada Jared Kushner, menantunya.

Liputan6.com, Washington, DC - Satu lagi orang terdekat Presiden Donald Trump yang berkantor di Gedung Putih. Sosok itu adalah putri kesayangannya, Ivanka.

Ivanka, baru saja pindah ke Washington menyusul penunjukan suaminya, Jared Kushner sebagai penasihat senior presiden. Kini, perempuan berusia 35 tahun itu dikabarkan memiliki ruang kantor sendiri di lantai dua West Wing -- Sayap Barat Gedung Putih.

Ruangan tersebut berada di sebelah ruangan Dina Powell, penasihat senior Trump yang baru-baru ini dipromosikan ke Dewan Keamanan Nasional. Tidak hanya itu, Ivanka juga tengah dalam proses mendapatkan izin keamanan untuk menerima perangkat komunikasi khusus.

Beda dengan para "pembantu" Trump lainnya, Ivanka tidak akan disumpah, tidak punya jabatan resmi, dan tidak akan digaji. Menurut pengacaranya, Jamie Gorelick, kliennya akan berfungsi sebagai "mata dan telinga" bagi presiden sementara pada saat bersamaan ia akan memberikan saran menyangkut berbagai hal, tidak hanya terbatas pada isu pemberdayaan perempuan.

Memang, Ivanka beberapa kali dilibatkan dalam pertemuan Trump dengan sejumlah pemimpin dunia. Sebut saja pertemuan Trump dengan PM Jepang Shinzo Abe, dengan PM Kanada Justin Trudeau, dan teranyar dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Seiring dengan peran barunya di Gedung Putih, Ivanka berencana mematuhi berbagai etika yang sama dengan yang berlaku bagi pegawai pemerintah meski secara teknis ia tidak memiliki posisi resmi.

Tentu saja, isu seputar konflik kepentingan kembali panas karena kehadiran Ivanka. Terutama, karena perempuan itu tidak akan secara otomatis dikenai aturan etika tertentu saat menjabat sebagai penasihat de facto Gedung Putih.

"Punya anak presiden yang sudah dewasa dan secara aktif terlibat dalam pekerjaan pemerintah adalah hal baru. Menurut kami, pendekatan konservatif bagi Ivanka adalah secara sukarela mematuhi aturan yang akan berlaku layaknya ia seorang pegawai pemerintah," terang kuasa hukum Ivanka, Gorelick, seperti dilansir Politico, Selasa, (21/3/2017).

Juru bicara Ivanka mengatakan, peran ibu tiga anak itu akan ditangani oleh kantor penasihat Gedung Putih dan isu seputar konflik kepentingan tengah didiskusikan dengan komite pengawas etika. Adapun juru bicara Gedung Putih tidak menanggapi soal peran "unik" Ivanka ini.

Lingkaran dekat Ivanka mengatakan, perempuan itu tidak melihat ada yang aneh dengan kantor barunya di Gedung Putih sebagaimana ia telah bekerja bersama sang ayah selama bertahun-tahun. Ivanka adalah eksekutif di Trump Organization dan partner Trump di program televisi The Apprentice.

Sementara di Gedung Putih, peristiwa anak presiden mendapat peran dalam pemerintahan belum pernah terjadi sekalipun karena rentan memicu potensi konflik kepentingan. Pelantikan suami Ivanka sendiri telah menimbulkan pertanyaan apakah itu melanggar undang-undang anti-nepotisme.

Belakangan, Departemen Kehakiman memutuskan bahwa UU anti-nepotisme hanya diterapkan bagi penunjukan ke badan pemerintahan.

Ivanka yang merupakan putri Trump dari hasil pernikahannya dengan Ivana dikenal sebagai pebisnis. Ia memiliki label fashion dan perhiasan, namun jelang pelantikan sang ayah ia menyatakan mundur dari posisi puncak di perusahaannya.

Perempuan yang kerap memosting foto-fotonya saat berada di Gedung Putih ini juga akan menerbitkan sebuah buku bertajuk, "Women Who Work" yang disebut-sebut rilis pada Mei mendatang.

"Saya akan terus memberikan ayah saya saran dan nasihat, seperti halnya yang telah saya lakukan di sepanjang hidup saya. Meski tidak ada preseden modern bagi anak presiden, saya dengan sukarela akan mengikuti seluru aturan etika yang berlaku bagi pegawai pemerintahan," ujarnya dalam sebuah pernyataan.