Liputan6.com, Athena - Potensi serangan ke Eropa belum redup. Baru-baru ini, rencana aksi untuk menyebar teror di benua biru berhasil dibongkar.
Hal ini terwujud usai Kepolisian Yunani menemukan delapan parsel yang berisi bom. Seluruh bahan peledak tersebut sudah berhasil dijinakkan.
Dari keterangan Kepolisian Yunani, seluruh bom itu akan dikirim ke beberapa perwakilan keuangan Uni Eropa di beberapa negara di benua tersebut. Demikian dilansir dari Time, Selasa (21/3/2017).
Advertisement
Mereka berhasil membongkar rencana ini setelah Kepolisian Yunani menyortir paket-paket tersebut sebelum dikirim.
Baca Juga
Insiden ini terjadi kurang beberapa hari usai insiden bom amplop di kantor IMF Paris. Petugas di sana melaporkan perangkat tersebut dikirim dari Yunani.
Kelompok sayap kiri Conspiracy of Fire Cells Yunani mengaku bertanggung jawab atas pengiriman perangkat peledak itu.
Direktur IMF Christine Lagarde mengutuk tindakan pengecut dalam bentuk kekerasan terhadap staf IMF itu.
Karyawan IMF yang membuka bom "amplop" surat itu mengalami luka pada tangan dan wajah luka. Staf di sana pun sudah dievakuasi.
Ledakan bom tersebut terjadi setelah sebuah bom parsel untuk Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble berhasil dicegat pada Rabu, 15 Maret 2017.
Presiden Prancis Francois Hollande mencatat "kesamaan" antara dua insiden pengiriman bom amplop surat itu.
"Kami berusaha untuk menetapkan penyebab, sebagai bagian dari penyelidikan internasional," kata Hollande.
Lagarde mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa IMF telah bekerja sama dengan otoritas Prancis untuk menyelidiki ledakan bom amplop itu.