Liputan6.com, Anchorage - Sebuah pengumuman disampaikan pilot pada para penumpang pesawat Ravn Alaska yang sedang mengudara dari Desa Aniak ke Kota Anchorage.
"Guys, ada ular yang hilang dalam pesawat. Kami tidak tahu di mana hewan itu berada," demikian pengumuman pilot yang terdengar dari interkom, seperti dikutip dari BBC Newsbeat, Selasa (22/3/2017).
Tentu saja itu bukan kabar yang ingin didengar para penumpang.
Advertisement
Baca Juga
Keberadaan "penumpang gelap" tersebut kemudian ditemukan oleh seorang bocah yang penasaran dan memanjat kursinya.
Ular itu ternyata sedang terlelap, tubuhnya yang berwarna kuning pucat sebagian ditutupi oleh tas ransel yang ada di dekat bagian belakang pesawat.
Menurut ibu si bocah, Anna McConnaughy, tak ada kepanikan yang terjadi setelah keberadaan ular itu diumumkan, begitu juga saat binatang itu ditemukan.Â
Ia menjelaskan, setelah keberadaan ular terkuak, salah satu pilot kemudian keluar dari kokpit dan berdiskusi dengan seorang pramugari tentang bagaimana menangkap hewan itu.
Awak kabin kemudian bertindak, menangkap ular sepanjang 5 kaki atau 1,5 meter di bagian perutnya. Sang awak lalu memasukkannya ke dalam plastik sampah. Untungnya, hewan melata itu bukan jenis yang berbisa.
Ular tersebut menghabiskan sisa waktu penerbangan di bagasi atas. Pesawat kemudian mendarat di Anchorage sesuai jadwal.
Bagaimana bisa ada ular berkeliaran di dalam pesawat?
Awak pesawat mengetahui keberadaan hewan itu setelah penumpang yang tak disebutkan namanya melaporkan telah kehilangan hewan peliharaannya dalam penerbangan ke Aniak.
Ia menduga, ular kesayangannya itu berada dalam penerbangan kembali ke Anchorage -- tempatnya mengawali terbang.
Juru bicara maskapai Ravn Alaska, William Walsh mengatakan, pihak maskapai berterima kasih atas pemberitahuan itu.
Namun, ia menambahkan penumpang tersebut telah melanggar kebijakan penerbangan dengan membawa ular itu ke dalam kabin pesawat tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Walsh tak mengonfirmasi jenis ular atau apakah pemiliknya akan menghadapi sanksi hukum.
Insiden serupa pernah terjadi sebelumnya. Seekor ular bahkan mengakibatkan pesawat milik maskapai Emirates dengan nomor penerbangan EK0863 dengan rute Oman ke Dubai terpaksa batal terbang.
Pesawat pun sempat diperiksa sebelum akhirnya diizinkan terbang.
Ini bukan kali pertama terjadi penemuan ular di pesawat. November tahun lalu, penumpang sebuah maskapai domestik di Meksiko dibuat panik dengan kemunculan ular yang turun dari kompartemen di atas kepala penumpang.
Pada 2013, seekor ular piton juga ditemukan berada di sayap pesawat dengan rute penerbangan Cairns menuju Port Moresby, Papua Nugini.