Liputan6.com, Cambridge - Sekelompok peneliti melakukan rekonstruksi wajah seorang pria yang telah meninggal di Cambridge, Inggris, lebih dari 700 tahun lalu.
Diyakini, pria tersebut merupakan seorang tunawisma saat meninggal. Tubuhnya ditemukan di pekarangan Rumah Sakit St. John the Evangelist, tempat bagi orang-orang yang tak memiliki tempat tinggal, sakit, atau lemah.
Kerangkanya juga menunjukkan tanda-tanda bahwa ia telah menjalani kehidupan yang keras sebelum meninggal sekitar usia 40 tahun.
Advertisement
Profesor John Robb dari Cambridge University yang bekerja sama dengan ahli dari Dundee University untuk merekonstruksi wajah, menyebut bahwa pria itu memiliki kerangka yang cukup kuat karena hasil kerja kerasnya.
"Kita tak bisa mengatakan secara spesifik pekerjaan yang ia lakukan, tapi ia pria dari kelas pekerja. Mungkin dengan spesialisasi perdagangan atau sejenisnya," ujar Robb.
"Salah satu fitur yang menarik adalah, ia memiliki pola makan yang cenderung kaya akan daging atau ikan, sehingga kami menduga bahwa ia bekerja dalam perdagangan atau pekerjaan yang memberinya lebih banyak akses ke makanan ini, dibanding orang yang tak berkecukupan secara ekonomi."
"Ia mengalami masa-masa sulit, mungkin karena sakit, hingga membatasi kemampuannya untuk terus bekerja atau tak memiliki keluarga untuk merawatnya di tengah kemiskinannya," kata Robb.
Dikutip dari Independent, Kamis (23/3/2017), analisis berdasarkan giginya menunjukkan, enamel pria itu telah berhenti tumbuh sebanyak dua kali saat ia muda. Hal tersebut menandakan bahwa ia pernah sakit parah atau mengalami kelaparan.
Bagian belakang tengkoraknya juga menderita pukulan berat, sehingga menyebabkan kerusakan yang akhirnya sembuh pada saat ia meninggal.
"Ia memiliki fitur yang tak biasa, terutama cara ia dikubur dengan tengkurap, di mana itu merupakan penyimpangan kecil untuk penguburan Abad Pertengahan," ujar Robb.
"Tapi, kami tertarik padanya dan orang-orang sepertinya karena mereka mewakili sektor penduduk Abad Pertengahan yang sulit untuk dipelajari: orang miskin biasa."
"Kebanyakan catatan sejarah berisi tentang orang-orang berkecukupan dan terutama tentang transaksi finansial dan hukum mereka. Semakin sedikit uang dan properti yang Anda miliki, semakin kecil kemungkinan akan ada orang mencatat hal-hal tentang diri Anda."
"Jadi dengan adanya kerangka seperti ini, benar-benar menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar tentang kehidupan orang miskin," kata Robb.
Pria yang menjalani rekonstruksi wajah dan diberi nama Context 958 itu, merupakan satu di antara 400 kerangka lengkap di perkuburan di Inggris yang diekskavasi antara tahun 2010 hingga 2012. Kerangka tersebut berasal dari abad ke-13 hingga 15.