Sukses

Kisah Makam 13 Pejuang Kemerdekaan RI di Australia

Sejumlah pejuang RI ternyata pernah dipenjara di Australia sampai harus kehilangan nyawanya.

Liputan6.com, Sydney - Jejak kemerdekaan Indonesia ditemukan di Australia. Bukan di kota besar namun di daerah kecil di Cowra, New South Wales.

Hal ini diketahui setelah Konsulat Jenderal RI untuk New South Wales, Queensland dan Australia Selatan Yayan Mulyana berziarah ke komplek pemakaman Indonesia di kota tersebut.

Di tempat itu terdapat, 13 makam pejuang kemerdekaan Indonesia.

Mereka adalah bagian pejuangan kemerdekaan, yang dibuang penjajah Belanda ke Australia. Dalam ziarah tersebut hadir pula Wakil Walikota Cowra Judi Smith dan Sejarawan Australia-Indonesia Neil Smith dan sejarawan setempat Graham Apthorpe.

Dilansir dari situs Kemlu.go.id, para sejarawan menceritakan, ketika Jepang masuk ke Nusantara, penjajah Belanda memilih angkat kaki.

Mereka sementara waktu memilih mengungsi ke Australia. Antara kurun waktu Juni sampai dengan September 1942.

Pada rentan waktu tersebut Belanda memenjarakan 700 pelaut dan pedagang Tanah Air di penjara di Cowra, New South Wales.

Setelah masa itu, Belanda tidak lagi mengungsi namun, mulai menetap di daerah tersebut. Oleh sebabnya, pada 1943 sebanyak 520 tahanan dipindahkan dari Tanah Merah dan Tanah Tinggi di Papua Barat ke Cowra.

Penjara di Cowra memang berbada dengan rumah tahanan lain di Australia. Sebab, penjara di sana hanya menahan warga sipil bukan militer.

Kisah berlanjut di 1944, sebagian besar tawanan dari Nusantara akhirnya dibebaskan dan kembali ke Indonesia. Namun, di antara yang dibebaskan terdapat 13 orang yang berjuang untuk kemerdekaan yang tak pernah pulang.

Karena sakit keras mereka harus kehilangan nyawa dan tak bisa melanjutkan perjuangan kemerdekaan. Belasan orang ini pun dimakamkan di Cowra, New South Wales.