Sukses

Ilmuwan Temukan Jejak Kaki Dinosaurus Terbesar di Dunia

Jejak kaki dinosaurus terbesar di dunia ditemukan di "Jurassic Park" dan memiliki ukuran 1,7 meter.

Liputan6.com, Walmadany - Sejumlah ilmuwan telah mempublikasikan detail jejak kaki dinosaurus terbesar di dunia yang ditemukan di wilayah yang disebut sebagai "Jurassic Park Australia".

Tim ahli palaeontologi tersebut, mengidentifikasi 21 tipe jejak dinosaurus yang belum pernah ditemukan sebelumnya di sepanjang 25 km garis pantai Broome, termasuk jejak sauropoda terbesar berkuran 1,7 meter.

Sauropoda adalah dinosaurus yang memiliki leher amat panjang, berkepala kecil, dan kaki tebal seperti pilar.

"Tak ada tempat lain yang memiliki banyak jenis dinosaurus yang diwakili oleh jejak kaki dibanding Walmadany (James Price Point)," ujar Dr. Steve Salisbury, penulis utama studi tersebut, seperti dikutip dari The Teleraph, Selasa (8/3/2017).

"Ini adalah tempat yang menakjubkan, Jurrasic Park milik Australia," ujar Dr. Salisbury.

Dr. Salisbury menjelaskan kepada ABC News bahwa jejak kaki berukuran 1,7 meter menunjukkan bahwa hewan tersebut kemungkinan memiliki pangkal paha berukuran 5,3 hingga 5,5 meter.

"Hewan ini benar-benar ada. Mereka pernah ada dan kami melihat bukti bahwa mereka pernah hidup di Kimberley 130 juta tahun lalu berdasarkan jejak ini," ujar Salisbury kepada ABC News.

Jejak kaki ini jauh lebih tua dibanding mayoritas fosil dinosaurus yang ditemukan di pantai timur Australia, yang berusia antara 115 hingga 90 juta tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh ahli paleontologi dari School of Biological Sciences University of Queensland dan School of Earth and Environmental Sciences James Cook University, telah dipublikasi sebagai 2016 Memoir of the Society of Vertebrate Paleontology.

2 dari 2 halaman

Jejak Kaki Dinosaurus di Gurun Gobi

Pada tahun lalu, jejak kaki dinosaurus berukuran raksasa itu ditemukan di Gurun Gobi, Mongolia dan diyakini sebagai yang terbesar di dunia.

Jejak kaki dinosaurus tersebut diperkirakan berusia 70 juta tahun.

Menurut ilmuwan dari Okayama University of Science, jejak besar yang memiliki panjang 106 sentimeter dan lebar 77 sentimeter itu menawarkan petunjuk baru tentang makhluk raksasa yang berkeliaran di Bumi pada jutaan tahun lalu.

Fosil besar tersebut diekskavasi pada Agustus lalu melalui ekspedisi gabungan antara Mongolia-Jepang di sebuah lapisan mantel Bumi yang terbentuk antara 70 hingga 90 juta tahun lalu dalam akhir Periode Kapur.

Fosil tersebut terbentuk secara alami, di mana pasir mengalir ke cekungan tanah berlumpur akibat hentakan makhluk raksasa itu.

"Ini merupakan penemuan yang sangat langka, serta fosil jejak kaki yang diawetkan dengan baik itu memiliki panjang satu meter dengan jejak dari cakarnya," ujar pernyataan yang dikeluarkan Okayama University of Science.

Profesor Shinobu Ishigaki berbaring di sebelah jejak kaki dinosaurus di Gurun Gobi (Okayama University of Science)

Menurut profesor dari Okayama University of Science dan pemimpin tim riset Jepang, Shinobu Ishigaki, jejak kaki itu diyakini merupakan milik Titanosaurus, yakni kelompok sauropoda herbivora berleher panjang yang hidup pada akhir Periode Kapur. Makhluk raksasa itu bisa memiliki tinggi lebih dari 20 meter dengan panjang 30 meter.

Titanosaurus merupakan herbivora paling beragam dan bertubuh besar di benua selatan selama akhir 30 juta tahun dari Era Mesozoikum.

Menurut para ilmuwan, spesies Titanosaurus memilki banyak ragam, mulai dari yang berbobot seperti sapi hingga paus sperma. Beberapa di antaranya juga dianggap sebagai hewan darat terbesar yang pernah ditemukan.

Pada 2014, sisa-sisa Tianosaurus raksasa ditemukan di Patagonia selatan, Argentina. Menurut ahli paleontologi, spesies bernama Dreadnoughtus schrani itu merupakan dinosaurus terbesar yang pernah hidup di Bumi.