Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menjalin diskusi dan konsultasi dengan pemerintah Rusia soal keamanan teknologi informasi dan komunikasi pada tanggal 22 Maret 2017 lalu. Pertemuan itu juga membahas tentang ancaman ISIS bagi Indonesia dan Rusia.
Pertemuan itu merupakan hasil dari nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Rusia di Moskow tanggal 22 Juni 2015 untuk menjalin kerjasama konsultasi dalam isu keamanan.
Pertemuan itu dihadiri oleh Lutfi Rauf yang menjabat sebagai Deputi Koordinator untuk Menkopolhukam serta Oleg Khramov yang menjabat sebagai Deputi Sekretaris Konsulat Bidang Keamanan Federasi Rusia.Â
Advertisement
Delegasi RI yang turut hadir pada pertemuan itu merupakan perwakilan dari; Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, Badan Intelijen Negara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Narkotika Nasional, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Sedangkan delegasi Rusia yang hadir antara lain; Representasi Khusus Presiden Federasi Rusia Bidang Kerjasama Internasional dan Keamanan Informasi, Andrey Krutskikh, perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, Badan Keamanan dan Intelijen Federal (Federal Security Service), Badan Pengamanan Federal (Federal Guard Service), serta para staf dari Konsulat Keamanan Federasi Rusia.
Para peserta saling bertukar perspektif, informasi, dan mengupayakan menemukan solusi terhadap ancaman pelanggaran privasi informasi dan komunikasi dalam konteks kejahatan transnasional serta terorisme. Â
Pertemuan itu juga membahas kebijakan internasional kedua negara dalam menangani isu ISIS, isu keamanan Internet, peraturan legal mengenai cybersecurity, dan respon terhadap isu kejahatan komputer.
Hasil pertemuan itu menghasilkan pandangan yang selaras antara kedua negara. Indonesia dan Rusia sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara keduanya dalam isu keamanan.
Keduanya juga sepakat tetap menghargai dan melibatkan organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan ASEAN untuk meningkatkan kerjasama dalam isu keamanan.
Â