Liputan6.com, Albuerqueque - Kopilot American Airlines (AA) meninggal dunia pada Rabu, 28 Maret 2017 setelah tak sadarkan diri menjelang mendarat di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat.
Pesawat 1353 American Airlines Boeing 737-800 terbang dari Bandara Forth Worth Dallas ke Albuquerque. Namun, 2 mil sebelum mendarat, kapten mengumumkan kondisi gawat darurat.
Menurut juru bicara Federal Aviation Administration (FAA), ketika itu kapten pilot mengatakan ada "urusan medis" di dalam pesawat.
Advertisement
Dikutip dari CNN, Kamis (30/3/2017), burung besi itu mendarat dengan aman pukul 15.33 waktu setempat pada Rabu, 29 Maret 2017 dan segera parkir di gerbang. Menurut juru bicara Bandara Internasional Sunport, Albuquerque, Daniel Jiron, tim medis segera menjemput kopilot.
Kopilot yang dimaksud adalah William "Mike" Grubbs.
Menurut saksi mata, petugas medis di ground melakukan CPR selama 35-40 menit sebelum menyatakan bahwa first officer itu meninggal dunia.
"Kami sangat berdukacita atas kepergian Grubbs. Kami akan mengurus keluarga dan kolega first officer Grubbs. Hati dan pikiran kami untuk mereka," ujar pernyataan maskapai.
FAA mengatakan akan "menunggu follow-up" dari pihak maskapai terkait insiden ini.
Ketika mendarat, pengoperasian Boeing 737 memerlukan banyak perhatian dan sedikit ribet sehingga memerlukan dua orang. Meski demikian, aman jika hanya dilakukan oleh satu orang saja. Namun, akan membuat stres dan beban kerja bagi orang yang melakukannya.
Ketidaksadaran kru penerbangan saat menjalankan tugas sangatlah langka. Namun, insiden semacam ini pernah menimpa American Airlines tahun 2015. Saat itu, kapten pilot berusia 54 tahun jatuh sakit saat menerbangkan burung besi dari Phooenix ke Boston. Pesawat itu akhirnya mendarat dengan aman setelah dialihkan ke Bandara Syracruse, New York.