Liputan6.com, Lima - Di sebuah laboratorium di ibu kota Peru, Lima, sejumlah kentang berhasil tumbuh di simulator kondisi Mars.
Meski masih berada di tahap awal, peneliti di International Potato Centre menyakini bahwa hasil tersebut merupakan indikator menjanjikan bahwa suatu saat kentang dapat ditanam di Planet Merah.
Baca Juga
Penemuan tersebut tak hanya bermanfaat bagi masa depan eksplorasi Mars, tapi juga di daerah yang mengalami kekeringan akibat perubahan iklim.
Advertisement
"Ini tidak hanya membawa kentang ke Mars, tapi juga mencari jenis kentang yang dapat tahan di daerah sukar untuk ditanami," ujar ahli astrobiologi Julio Valdivia di University of Engineering and Technology Peru yang bekerja sama dengan NASA untuk melakukan proyek tersebut.
Ilmuwan Peru membangun simulator yang mirip dengan Mars-in-a-box, yakni sebuah kotak dengan suhu di bawah nol derajat, dengan konsentrasi karbon monoksida yang tinggi, tekanan seperti di ketinggian 6.000 meter, dan sistem yang menyerupai perubahan siang dan malam di Mars.
Meski berada jauh dari rekan-rekan peneliti NASA di California, Peru merupakan tempat yang tepat untuk melakukan uji coba menumbuhkan kentang di Mars.
Kentang lahir di Andes dekat Danau Titicaca -- berada perbatasan Peru dan Bolivia -- di mana tumbuhan itu pertama kali ditanam sekitar 7.000 tahun lalu.
Dikutip dari ABC, Kamis (30/3/2017), lebih dari 4.000 varietas tumbuh Peru, Bolivia, dan Ekuador, di mana kentang itu bisa tumbuh meski berada di tanah yang dingin dan tandus.
Ilmuwan Peru menggunakan tanah dengan tingkat salinitas tinggi yang serupa dengan Mars dari wilayah Pampas de la Joya. Tempat tersebut hanya menerima curah hujan kurang dari satu milimeter per tahun, sehingga membuatnya sebanding dengan tanah di Mars.
Peneliti International Potato Center mengirimkan 700 kg tanah tersebut ke Lima dan menanam 65 varietas kentang. Di akhir penelitian, hanya terdapat empat kentang berjenis Unique yang dapat tumbuh.
"Ini merupakan 'kentang super' yang dapat tahan dalam kondisi karbon dioksida tinggi dan suhu membeku," ujar Valdivia.
Dalam tahap penelitian selanjutnya, ilmuwan akan membangun tiga simulator lebih untuk menumbuhkan kentang di bawah kondisi ekstrem dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih luas.
Mereka juga perlu untuk meningkatkan konsentrasi karbon dioksida untuk lebih dekat meniru atmosfer Mars.