Sukses

Trump: Kami Akan Tangani Nuklir Korut Jika China Enggan Membantu

Permintahan Trump berulang kali menekankan keprihatinan terhadap ancaman nuklir Korut.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump bertekad bulat bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan tegas sendirian untuk menangani program nuklir Korea Utara yang makin tak terkendali. Trump dengan percaya diri mengatakan, aksi Korut itu seharusnya diatasi oleh China. Namun, jika Beijing enggan memecahkan masalah itu, AS akan melakukannya sendiri.

"China entah itu mau membantu kami untuk mengendalikan Korea Utara atau tidak," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Financial Times seperti dikutip dari CNN, Senin (3/4/2017).

"Jika mereka mau mengatasi Korut, itu bagus untuk China, tapi jika tidak, akan sangat tidak baik untuk semuanya,"lanjutnya.

Permintahan Trump berulang kali menekankan keprihatinan terhadap ancaman nuklir Korut. Menlu AS, Rex Tillerson, saat berkunjung ke China bulan lalu telah meminta Negeri Tirai Bambu itu membantu mengurangi ancaman Korut.

Sementara itu, Trump akan menerima Presiden China Xi Jinping dalam minggu ini ke AS, di mana miliarder nyentrik itu berencana akan membawa isu ini untuk diperbincangkan.

Selama masa kampanye jadi presiden AS dan setelah resmi duduk di Gedung Putih, Trump kerap kali berkoar China bertanggung jawab atas proliferasi nuklir Korea Utara. Kepada Financial Times, Trump mengatakan ia akan berbicara dengan Xi terkait situasi ini dan akan menggunakan isu perdagangan sebagai insentif agar Tiongkok memperbaiki kelakuan Korut.

Trump juga kerap kali mengatakan akan mengambil aksi agresif terhadap China dengan mengancam mengurangi perdagangan AS dengan negeri itu.

"Jadi, jika China enggan mengatasi masalah Korea Utara, kami yang akan melakukannya, sendirian," kata Trump kepada Financial Times.

Ditanya apakah Trump percaya AS akan mengatasi masalah itu tanpa bantuan China, ia mengatakan, "jelas percaya seratus persen."

Pemerintah Korea Utara mengklaim telah melakukan uji coba hulu ledak nuklir pada September tahun lalu. Saat itu, Biro Cuaca Korea Selatan mengestimasi ledakan sekuat 10 kiloton atau dua pertiga kekuatan bom yang dijatuhkan AS ke Hiroshima pada Perang Dunia II.

Tahun 2017 ini, Pyongyang telah meluncurkan beberpa misil dan pejabat militter AS mengatakan, Korut mampu menggunakan mesin roket untuk menembakkan rudal balistik jarak menengah.

Sementara itu, Menlu AS saat mengunjungi Korsel pada bulan lalu mengatakan AS akan mengambil satu-satunya tindakan yaitu aksi militer kepada Korut jika negeri itu terus mengancam.