Sukses

Eks Produser Rolling Stones 'Jualan' CD di Indonesia

Pria di balik penjualan musik CD KFC adalah produser terkenal yang menghasilkan band seperti U2 dan Rolling Stones. Siapa dia?

Liputan6.com, Manhattan - Nama Steve Lillywhite tak asing di kalangan pemerhati musik. Ia adalah produser yang meroketkan kelompok seperti U2, the Killers dan Rolling Stones. Pria itu telah memenangkan enam penghargaan Grammy.

Kelompok tersebut telah sukses di pasaran dan mendunia. Nama mereka pun abadi di kancah musik sejagad. Itu berarti Lillywhite memiliki tangan dingin dan telinga emas sehingga sebuah lagu dan kelompok musik mampu terkenal.

Lillywhite sampai sekarang masih dianggap Midas di dunia musik. Oleh sebab itu, ia dipekerjakan sebagai Chief Excecutive dari Jagonya Music and Sport Indonesia. Sebuah perusahaan yang merekam CD untuk gerai cepat saji Kentucky Fried Chicken di Tanah Air.

Dikutip dari New York Times pada Rabu (5/4/2017), saat industri musik di AS terutama penjualan CD terjun bebas, -- menurut data 'hanya' 99,4 juta disk terjual di AS pada 2016, terendah semenjak 1986-- perusahaan Lillywhite menjual 500 ribu keping per bulan bersama menu ayam dan nasi boks.

"Pekerjaan saya pada dasarnya seperti menjalankan perusahaan label, kecuali kali ini record label-nya harus berjualan ayam," kata Lillywhite kepada New York Times. Pria berusia 62 tahun itu berlaku sebagai kurator, memilih lagu yang 'enak' untuk KFC Indonesia.

"Perusahan rekaman memberikan sejumlah lagu dan artis kepada saya, dan saya hanya bilang 'ya' atau 'tidak'. Pekerjaan yang harus saya lakukan lainnya adalah mendatangani artis tak terkenal dan mengatakan, 'Saya jamin Anda akann mendapatkan tempat di musik KFC kalau Anda tanda tangan kontrak dengan kami,'" lanjutnya sambil mendengarkan lagu-lagu U2 yang telah ia produseri di Electric Lady Studio di Manhattan, New York.

Perusahaan milik Lillywhite memesan keping CD dari distributor dan membayarnya berdasarkan persentase penjualan di KFC, sama dengan harga royalti kepada para artis.

2 dari 2 halaman

Dari Hollywood ke Jakarta

Perjalanan Lillywhite seorang Englishman yang terkenal kepiawaiannya menjadikan artis mendunia hingga ke Indonesia berawal enam tahun lalu. Kala itu, ia tengah memberikan pidato di sebuah festival musik di Singapura tahun 2011.

Ia bertemu dengan beberapa orang yang kemudian memintanya untuk memproduksi band musik Noah. Ketika ia menyetujui untuk menjadi produsernya Noah, "Saya tiba-tiba jatuh cinta dengan negara ini," katanya.

"Saya menyukai makanannya, orang-orangnya dan cara melihat musik yang dianggap sebuah pengalaman," tambah Lillywhite.

"Awalnya, saya hanya berencana satu tahun untuk menginvestigasi musik di Indonesia, tapi ternyata... tidak," ujarnya.

Pada 2014 Lillywhite memutuskan hijrah dari Hollyood ke Jakarta. Ia memulai memproduksi album untuk artis seperti Iwan Fals yang musiknya ia deskripsikan sebagai campuran 'Springseen dan Bob Dylan'.

Pada Maret 2016, seorang teman mengenalkannya dengan direktur PT Fast Food Indonesia, Ricardo Gelael yang memiliki 570 gerai KFC di seluruh Indonesia.

"Ia membutuhkan orang dan tim yang solid untuk menjual ayam dan CD, dan saat ia meminta saya untuk melakukan itu, segera saya terima," kenangnya.

Menurut Lillywhite, di AS pendengar musik beralih ke layanan digital seperti Spotify dan Apple.

"Di Jakarta, itu cerita berbeda. CD masih jadi nomor satu untuk mendengarkan musik," ujar Lillywhite. Apalagi sekeping CD di KFC terjual hanya sekitar Rp 50 ribu.

"Semenjak banyak toko CD tutup karena tingginya bajakan, KFC adalah salah satu tempat yang tersisa untuk menjual CD. Orang tak lagi keluar untuk membeli musik tapi juga membeli ayam, dan itu pengalaman baru," lanjutnya.

Saat memilih musik utuk KFC, Lillywhite telah belajar bahwa pendengar Indonesia cenderung memilih lagu yang mengaduk-aduk perasaan.

"Mereka suka lagu balada, smooth jazz dan mereka suka... menangis gara-gara lagu," terangnya.

Kini eks producer Rolling Stones itu tengah mempertimbangkan untuk membuat 'album duet' artis Indonesia dan Barat.

Setelah tinggal di Jakarta, Lillywhite masih kerap kali mondar-mandir ke Inggris dan AS untuk memproduksi band-band yang berpotensi seperti U2.

Lantas bagaimanakah kesan para anggota U2 terhadap mantan producer yang telah membuanya melejit?

Lillywhite berkata, "Mereka berikir saya gila. Bono sampai terobsesi dengan pekerjaan saya. Ia selalu bilang ke orang-orang, 'Anda tahu tidak apa yang Lillywhite lakukan sekarang? Ia bekerja untuk KFC!"