Liputan6.com, Berlin - Bus klub sepakbola asal Jerman, Borussia Dortmund, diserang tiga ledakan bom pada Selasa, 11 April 2017 waktu setempat. Ledakan terjadi saat bus melintas di Schirrmannweg dan Wittbrauckerstrasse menuju Westfalenstadion di Dortmund, Jerman, pada pukul 19.00 waktu setempat.
Klub raksasa Jerman itu akan menjalani laga kandang melawan AS Monaco asal Prancis pada semi final Champions League. Pasca-serangan, otoritas terkait harus menunda pertandingan.
Baca Juga
Seorang pemain Borussia Dortmund, Marc Bartra, terluka atas serangan itu.
Advertisement
"Bus kami sedang berbelok ke jalan utama, kemudian terdengar suara ledakan hebat. Setelah ledakan, kami menunduk di dalam bus, beberapa bahkan tiarap di lantai...kami tidak tahu ternyata ada ledakan tambahan...dia (Bartra) terkena pecahan kaca yang pecah akibat ledakan," kata Roman Burki, kiper Borussia Dortmund, seperti yang dikutip, The Telegraph, Selasa, (11/4/2017).
Lukasz Piszcek, bek Borussia Dortmund mengatakan, turut mengonfirmasi kejadian pada Selasa malam itu.
"Kami hendak berbelok dengan sejumlah kendaraan, lalu sebuah bom meledak di pinggir jalan. Bartra terluka di lengan. Kini ia harus mendapat perawatan di rumah sakit," kata Piszcek.
Pertandingan harus ditunda hingga Rabu malam. Para fans klub asal Dortmund itu bersedia menyediakan akomodasi penginapan kepada para fans AS Monaco yang datang dari Prancis agar mereka tetap dapat menyaksikan laga kedua klub pada keesokan harinya.
"Seluruh tim dalam keadaan syok, kejadian itu masih santer dalam ingatan kami...saya berharap tim tetap akan siap sedia pada laga esok...pada situasi seperti ini, kami harus tegar." ujar Hans-Joachim Watzke, kepala eksekutif Borussia Dortmund.
Pasca-insiden, sejumlah titik di kota Dortmund dijaga ketat oleh aparat keamanan. Personel tambahan akan dikerahkan pada malam pertandingan Rabu 12 April 2017 waktu setempat.
Pada penyelidikan awal, kepolisian Jerman berhasil menemukan sebuah surat yang berisi klaim atas ledakan tiga bom tersebut. Namun polisi masih belum mau menyimpulkan --juga tidak menampik -- serangan diakibatkan oleh kelompok teroris.
"Kini, risiko serangan teroris bukan hal baru...sejak lama, kami sudah siap untuk hal-hal seperti ini...saya tak ingin terburu-buru menyimpulkan ini serangan teroris," imbuh Gregor Lange, Kepala Kepolisian kota Dortmund, seperti dilansir Russia Today.
Jerman sendiri sedang dalam kondisi siaga untuk mengantisipasi serangan yang mungkin dilakukan oleh ISIS.  Sebelumnya, kelompok teror brutal tersebut mengklaim telah melancarkan sejumlah serangan di beberapa kota besar di Eropa.
Kejadian serupa terkait aksi terorisme pada sebuah perhelatan olahraga masih santer diingat oleh warga Eropa. Terakhir, serangan teror di Paris, Prancis, saat laga persahabatan tim sepakbola nasional Prancis menjamu Jerman.
Kini, polisi masih menyelidiki ledakan bom di Dortmund itu.
"Semua temuan masih dalam proses penyelidikan. Kami ingin hati-hati. Investigasi akan dilakukan secara profesional," tutup Lange.