Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, 105 tahun yang lalu, kapal RMS Titanic menemui ajalnya.
Kapal megah itu menabrak sebuah bongkah es raksasa dan merobek lambungnya. Robekan di lambung kapal megah itu menyebabkan Titanic tenggelam dan mengakhiri kejayaannya sebagai bahtera termegah dan terbesar dunia hanya selama 4 hari saja.
Titanic didesain oleh perancang asal Irlandia, William Pirrie. Kapal setinggi 269 meter itu terbagi menjadi 16 tingkat dan mampu menampung sekitar 3.500 manusia.
Advertisement
Mahakarya itu diproduksi atas pesanan White Star Line, perusahan maskapai perkapalan terkemuka asal Britania Raya.
Empat hari sebelum Titanic menemui ajalnya, rancangan William Pirrie itu angkat sauh dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat dengan membawa 2.200 penumpang dan awak kapal.
Pada pagi 14 April 2017, setelah sempat singgah di pelabuhan Cherbourg, Prancis, dan Quuenstown, Irlandia untuk mengangkut rombongan penumpang, Titanic memulai perjalanan dengan kecepatan penuh menuju Amerika Serikat.
Sebelum memasuki tengah malam, kapal kelas Olympic itu menabrak sebuah bongkah es raksasa di Samudera Atlantik setelah gagal melakukan manuver menghindar.
Saat tabrakan, Titanic sedang berlayar dengan kecepatan 20 knot atau setara dengan 32 km/jam.
Kejadian bermula pada pukul 23.40 waktu kapal. Seorang pemantau, Frederick Fleet, melihat sebuah bongkah es raksasa di kejauhan tepat dengan perlintasan Titanic dan memberitahukan tentang temuannya kepada awak lain.
Perwira Pertama William Murdoch memerintahkan bahtera itu untuk melakukan manuver menghindar memutari bongkah es dan menghentikan mesin. Namun, hal itu sudah terlambat.
Sekitar 10 detik setelah tabrakan, lambung bagian kanan kapal yang diproduksi di Liverpool, Inggris itu, robek selebar 91 meter. Dan, 10 menit kemudian, air masuk ke dalam lambungnya sedalam 4,25 meter di atas tulang baja Titanic paling bawah.
Air itu menenggelamkan 4 dari 16 tingkatan kapal, membuat perahu raksasa itu kehilangan daya apungnya.
Sekitar pukul 11.50, air telah banyak menyeruak masuk dan perlahan-lahan menyeret Titanic ke dasar laut Atlantik.
Pada hari dan tanggal yang sama, Amerika Serikat melakukan operasi serangan udara kepada Libya pada tahun 1986.
Serangan ini merupakan pembalasan Negeri Paman Sam kepada Libya yang telah mensponsori terorisme terhadap pasukan dan warga sipil AS.
Serangan udara itu melibatkan sekitar 100 pesawat tempur dan pembom dari Angkatan Laut serta Angkatan Udara AS yang terjadi dalam kurun waktu 60 menit.
Lima basis militer dan sejumlah markas teroris menjadi target serangan, termasuk salah satunya markas pemimpin Libya, Moammar Khaddafi.
Selain itu, 4 April juga ditandai sebagai hari penembakan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln oleh John Wilkes Booth. Penembakan menewaskan sang presiden ke-16 AS tersebut.
Â
Â
Â
Â