Sukses

Vonis Mati untuk Janda Hitam Pemikat dan Pembunuh 3 Pria

Kanae Kijima, perempuan asal Jepang, dijuluki janda hitam. Ia terbukti bersalah membunuh tiga pria demi uang.

Liputan6.com, Tokyo - Istilah 'janda hitam' (black widow) terinpirasi dari laba-laba betina yang memangsa pasangannya sendiri usai kawin. Kanae Kijima, perempuan asal Jepang, masuk kategori itu.

Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (15/4/2017), ia yang kini berusia 42 tahun diduga kuat merayu dan memikat tiga pria yang berusia 41, 53, dan 80 lewat dunia maya pada 2009 lalu.

Setelah kopi darat di area Tokyo, pelaku pun membunuh para korbannya. Awalnya Kijima diam-diam memberikan pil tidur, lalu ia membakar briket arang untuk menghasilkan karbon monoksida.

Tiga pria malang tersebut tewas dengan cara yang sama: tercekik karbon monoksida saat tak sadarkan diri.

Pembunuhan ketiga korban dilakukan Kijima -- yang pernah dua kali menikah -- dalam kurun waktu delapan bulan pada 2009.

Para pembelanya menepis dakwaan jaksa dengan menyebut bahwa ketiga korban mungkin menghabisi diri mereka sendiri alias bunuh diri.

Namun, jaksa -- dengan berdasar pada bukti-bukti yang ada -- bersikukuh pelaku menghabisi para pria tersebut agar tak harus membayar kembali uang yang telah diberikan kepadanya.

Pengadilan pada tahun 2012 memutuskan Kijima terbukti bersalah dan menvonis mati terdakwa. Hakim memutuskan tak ada ruang baginya untuk mendapatkan keringatanan hukuman.

Putusan tersebut mendapat dukungan publik. Perhatian pun tercurah atas kasusnya itu. Lebih dari 1.000 orang mengantre dan berebut menempati kursi di ruang pengadilan yang jumlahnya hanya 50 -- demi bisa menyaksikan pembacaan putusan.

Baru-baru ini, Mahkamah Agung Jepang menguatkan vonis mati atas Kanae Kijima.

Pengadilan tertinggi Jepang memutuskan, terpidana bersalah membunuh Takao Terada (53), Kenzo Ando (80), dan Yoshiyuki Oide (41).

Kijima, yang menulis blog di sel tahanannya memposting kalimat pada Kamis 13 April 2017. "Aku berharap bisa menemuimu lagi, di suatu sempat, pada suatu ketika," tulis dia.

Kanae Kijima bukan satu-satunya wanita Jepang yang diperkarakan sebagai janda hitam. Chisako Kakehi (70), sedang menanti proses pengadilan atas tuduhan membunuh sejumlah pria.

2 dari 2 halaman

Modus Janda Hitam El Salvador

Modus 'janda hitam' juga dimanfaatkan sebuah geng di El Salvador, Mara Salvatrucha. Mereka menculik sejumlah perempuan yang diumpan untuk menjerat pria-pria kaya.

Seorang perempuan eks anggota kelompok Mara Salvatrucha mengaku, geng itu menculiknya dan memaksanya menjadi "janda hitam" untuk dinikahkan dengan pria tajir.

'Janda Hitam' El Salvador Nikahi Pria untuk Dibunuh, Buat Apa? (Associated Press)

Setelah sukses menggaet pria tajir dan menikahinya, kelompok itu membunuh pria yang telah jadi suaminya untuk mendapatkan uang asuransi.

Untuk memikat pria tajir El Salvador, mereka mengiklankan diri sebagai perempuan AS yang mencari suami untuk diboyong ke Amerika. Itu berarti adalah visa ke Negeri Paman Sam yang diidam-idamkan warga negara itu.

Ternyata korban penculikan perempuan untuk dijadikan "janda hitam" tak sedikit. Demikian pula dengan uang yang didapat.

Pada 2014 dan 2016, polis asuransi bernilai US$ 62 ribu dan US$ 30 ribu telah "dicairkan". Otoritas keamanan setempat juga menginvestigasi dua orang terkait dengan pencairan asuransi sebesar US$ 15 ribu.

'Janda Hitam' El Salvador Nikahi Pria untuk Dibunuh, Buat Apa? (AFP)

Jaksa juga mengungkapkan Mara Salvatrucha hanya mempercayai perempuan--dianggap tak berani berbicara--kala melakukan aksinya. Bahkan beberapa kasus, sang perempuan juga dibunuh setelah uang asuransi cair.

Mara Salvatrucha adalah salah satu dari tiga geng kriminal besar di El Salvador. Sejauh ini, pihak keamanan menemukan kejahatan mereka terkait dengan asuransi.