Sukses

7 Miliarder Dunia yang Mulai dari Nol, Bukan Warisan

Para miliarder sedunia memiliki pengaruh luar biasa dengan cara masing-masing, termasuk melalui bidang teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki awal tahun 2017 beberapa bulan lalu, cukup banyak orang merasa khawatir dengan perekonomian, tapi tidak demikian pandangan para miliarder dunia.

Bagi para miliarder, gonjang-ganjing itu tidak terlalu mengganggu. Bahkan, mereka tetap memiliki pengaruh luar biasa sedunia dengan cara masing-masing, termasuk teknologi.

Memang benar, miliarder-miliarder dunia juga berasal dari latar belakang tata busana dan gaya hidup seperti Liliane Bettencourt (L'Oreal), Bernard Arnault (Louis Vuitton), dan Amancio Ortega (Zara).

Atau ada juga yang karena kepiawaian memutar uang dan menempatkan modal, seperti Michael Bloomberg (Bloomberg, LLP), Warren Buffet, atau Carlos Slim Helu.

Tapi, seperti disarikan dari The Richest.com pada Senin (17/4/2017), ada 7 perusahaan teknologi yang menghantar para pendirinya menjadi miliarder berpengaruh di dunia melalui inovasi teknologi: 

2 dari 7 halaman

1. Mark Zuckerberg, Facebook

Suasana meja kerja CEO Facebook Mark Zuckerberg (Sumber: Facebook)

Bukan hal mudah meraih kesuksesan. Raksasa media sosial Facebook di bawah pimpinan Mark Zuckerberg pun menghadapi banyak gugatan hukum dalam perjalannya ke puncak.

Tapi, dalam kurun waktu kurang dari 15 tahun, Facebook berkembang menjadi perusahaan beraset miliaran dolar dan meraup duit sekitar US$ 64,91 miliar pada 2016.

Faktanya, laba bersih perusahaan dan anak-anak perusahaan bernilai US$ 10,217 miliar pada 2016 dan terus bertambah.

Belum ada tanda melambat sehingga orang menduga perusahaan sebenarnya bisa lebih besar lagi seandainya tidak mengalami gugatan-gugatan hukum terkait legalitas dan kepemilikan Facebook.

3 dari 7 halaman

2. Sergey Brin, Google

Sergey Brin, salah satu pendiri Google. (Sumber Wikimedia/James Duncan Davidson/O'Reilly Media, Inc.)

Para pengguna yang menikmati segala kemudahan oleh mesin pencari Google selayaknya berterima kasih kepada salah satu pendiri, Sergey Brin.

Ketika sedang kuliah S3 di Stanfrod University, ia bertemu dengan Larry Page di sekolah yang sama. Mereka segera menjadi sabahat dan saling memahami keahlian masing-masing.

Brin adalah seorang jagoan pengumpulan data (data mining) dan Page jagoan pemrograman HTML. Bersama-sama, mereka menciptakan algoritma perangkat laman (page rank) yang menjadi dasar mesin pencari mengalahkan yang ada saat itu.

Menyadari kekuatan bersama, mereka menunda kuliah tingkat Doktor dan fokus pada perusahaan yang kemudian dikenal sebagai Google. Perusahaan dimulai di garasi mereka, kemudian situs itu ditawarkan ke publik sehingga menjadi fenomena global.

Fenomena global itu sekaran meraup US$ 39,8 miliar untuk Brin.

4 dari 7 halaman

3. Larry Page, CEO Alphabet

Co-founder Google, Larry Page - Kredit: Wired/Alex Washburn t

Selain bersama-sama mendirikan Google bersama Sergey Brin, Kekayaan Page malah sedikit lebih besar daripada Brin, senilai US$ 40,7 miliar.

Page sekarang menjadi CEO di Alphabet, Inc. yang menjadi induk perusahaan Google. Alphabet melangkah di depan dalam urusan teknologi, penelitian, investasi, dan ilmu pengetahuan.

Page juga mendapat pemasukan dari investasi dalam pabrikan semisal Tesla, Inc., selain investasi dalam beberapa usaha lain sehingga Page menjadi salah satu pemain besar dalam bisnis dan industri teknolohi.

Selain sebagai seorang visioner, ia adalah pebisnis andal dengan keputusan-keputusan bijak bidang keuangan yang menghantarnya menjadi manusia ke-11 terkaya sedunia.

5 dari 7 halaman

4. Larry Ellison, Oracle Corporation

(Foto: Reuters)

Bagi orang awam, nama Larry Ellison mungkin tidak terlalu terdengar, tapi ia menjadi sosok penting dalam dunia teknologi selama beberapa dekade terakhir.

Pada 1977, Ellison mendirikan Oracle Corporation. Hanya dalam beberapa tahun saja, Oracle Corporation menjadi salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar sedunia, hanya dikalahkan oleh Microfsot.

Dengan kekayaan senilai US$52,2 miliar, Ellison masih menyempatkan mencari keseimbangan yang sehat antara gaya hidup dan penempatan uang.

Ia pun dikenal sebagai seorang penderma yang tertarik pada yachting, dunia penerbangan, tennis, dan bahkan politik. Jika sedang tidak sibuk dengan kegiatan-kegiatan tersebut, ia menderma kepada badan amal dan prakarsa-prakarsa penting.

Ia mendermakan 1 persen penghasilannya kepada The Giving Pledge yang mengajak orang-orang kaya seperti dirinya untuk mendermakan uang guna tujuan-tujuan amal.

6 dari 7 halaman

6. Jeff Bezos, Amazon

Peringkat ketiga diisi oleh Jeff Bezos yang miliki kekayaan US$72,8 miliar. Kekayaan CEO dari amazon.com bertambah sebanyak US$27,6 miliar atau sekitar Rp968 triliun pada tahun ini. (AP Photo/Susan Walsh)

Begitu banyak pengguna laman belanja Amazon, tapi tidak banyak yang menyadari betapa cerdasnya inovasi besutan Jeff Bezos tersebut.

Pada 1994, Bezos mengambil risiko pendirian layanan berbasis internet saat dunia internet masih goyah dan terasa asing bagi orang awam.

Pada waktunya, pengambilan risiko itu membawa hasil sangat baik bagi Bezos. Layanan yang dimulai dari penjualan buku, perlahan-lahan merambah ke penjualan berbagai jenis produk, seperti DVD, perangkat lunak, musik, teknologi produksi, dan lainnya.

Penjual eceran tersebut secara perlahan menjadi fenomena global, apalagi ditambah dengan layanan streaming melalui Amazon Prime yang diduga merambah pasar di seluruh dunia.

Pada 2015, perusahaan itu bahkan menggeser posisi Wal-Mart dan menjadi penjual pengecer paling bernilai di Amerika Serikat. Kemenangan itu membawa perolehan senilai US$ 72,8 miliar bagi Bezos.

7 dari 7 halaman

7. Bill Gates

Berikut ini adalah beberapa saran karier terbaik dari Bill Gates, seorang pengusaha terkaya di dunia.

Tidak heran kalau Bill Gates menduduki puncak sebagai orang terkaya sedunia walaupun pencapaian itu bukan diperoleh dengan mudah.

Pada awalnya, sektiar 1974, ia pernah gagal dengan bisnis Traf-o-Data, namun kemudian sukses pelan-pelan melalui pendirian dan jabatan CEO di Microsoft. Baru setelah beberapa dekade, Microsoft bertengger di puncak.

Walau begitu, ada saja pihak yang mempertanyakan dan melontarkan sejumlah kritik tentang cara yang dipakainya dalam menjalankan bisnis. Tapi ia tetap menanjak hingga meraup US$ 86 miliar.

Selama 42 tahun terakhir, Microsoft meraup miliaran dolar ketika Gates menjadi pimpinan, CEO, sekaligus kepala arsitektur perangkat lunak. Dividen perusahaan pun berlipat ganda.

Ia sekarang memang tidak lagi terlibat dalam kegiatan sehari-hari di perusahaan, tapi memiliki proyek-proyek sampingan dalam beberapa investasi dan upaya bisnis, seperti bgC3 dan ResearchGate yang masih terus membantu Gates meraih sukses-sukses penting dalam bisnis.

Video Terkini