Liputan6.com, Cordoba - Seorang fans sepak bola Argentina tewas pada Senin, 17 April setelah dilempar dari balkon. Kelompok fans lainnya mengira ia adalah pendukung lawan mereka.
Emanuel Balbo dilempar dari lantai atas balkon sebuah stadion setinggi 5 meter saat tim Belgrano bertanding. Insiden itu terjadi di utara Kota Cordoba pada akhir pekan lalu. Gambar-gambar video memperlihatkan pemuda 22 tahun itu dilempar dan kemudian jatuh.
Sebelumnya, Emanuel sempat terlihat bertengkar dengan seorang pria yang ia anggap bertanggung jawab atas kematian saudaranya di sebuah kecelakaan lalu lintas pada 2012. Hal itu dikemukakan oleh Raul Balbo, ayah korban.
Advertisement
Dikutip dari News.com.au, Rabu (19/4/2017), saksi mata mengatakan seorang pria berteriak Emanuel adalah fans lawan Belgrano yang saat itu tengah bertanding dengan kelab Talleres.
Hal itu membuat kerumunan massa menyerang Emanuel. Menyeretnya ke pinggiran balkon lalu melemparnya.
Pemuda itu tak sadarkan diri akibat luka di kepala selama dua hari di rumah sakit sebelum akhirnya dokter mendeklasifikasikan bahwa ia mengalami kematian otak.
Klub Belgrano mengumumkan kematian Emanuel pada Senin.
Argentine Football Association menyayangkan insiden itu dan mengatakan, "siapa pun yang bertanggung jawab atas tindakan itu harus dibawa ke pengadilan."
"Harus ada tindakan keras jadi insiden serupa tak akan terjadi lagi di stadion bola mana pun di Argentina," kata asosiasi itu.
Klub Belgrano juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kematian Emanuel Balbo adalah sebuah kesedihan yang luar biasa.
Sebelum dinyatakan mati otak, ayah Emanuel, Raul Balbo, mengatakan bahwa anaknya tengah kritis.
Kepala Polisi Jorge Gomez mengatakan dua orang telah ditahan pada Minggu, 16 April dan dua orang lainnya pada Senin.
Mereka ditangkap atas dugaan telah melakukan kejahatan percobaan pembunuhan.
Sementara itu, jaksa umum Liliana Sanchez menyebut para pelaku akan didakwa dengan pasal pembunuhan keji.
Kelompok nirlaba Let’s Save Football melaporkan lebih dari 40 orang tewas terkait dengan kekerasan yang terjadi di lapangan rumput di Argentia semenjak 2013. Sejumlah fans telah dilarang untuk masuk ke stadion karena kerap melakukan kekerasan.
Pertandingan itu berakhir seri 1-1 dan menempatkan klub Belgrano nomor dua dari buncit di tim 30 Primera Division.