Liputan6.com, New York City - Suami dari hakim Sheila Abdus-Salaam yang ditemukan tewas di dekat sungai New York City menepis dugaan bahwa sang istri bunuh diri.
Sang suami, Pendeta Gregory Jacobs bersama polisi dalam komentar perdananya semenjak kematian sang istri meminta semua orang yang memiliki informasi tentang apa yang menimpa pada hakim Sheila agar berani bersuara.
Jasad perempuan keturunan Amerika-Afrika itu ditemukan di tepi Sungai Hudson, New York pada 12 April 2017 atau tepatnya satu hari setelah ia dilaporkan hilang oleh suaminya. Seperti dilansir Sky News pada Kamis 13 April. Polisi tidak menemukan luka pada tubuh korban.
Advertisement
Namun, Jacobs menolak kemungkinan bahwa sang istri bunuh diri.
"Ada sejumlah laporan yang mengatakan bahwa istri saya mengalami kesehatan mental dan pikirannya tengah kalut saat menjelang ajal," kata Jacobs dalam pernyataan tertulis seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/4/2017).
"Bagi mereka yang mencintai Sheila dan mengenalkan tentu tak akan percaya adanya kesimpulan ia seperti itu," lanjutnya lagi.
Abdus-Salaam adalah perempuan kulit hitam pertama yang menjadi hakim di pengadilan tinggi New York. Ia ditemukan tewas pada 12 April, sehari setelah sang suami melaporkan kehilangannya.
Polisi sejauh ini menduga kematian Sheila akibat bunuh diri. Namun, autopsi awal mengatakan sebab kematiannya masih belum selesai disimpulkan. Demikian juru bicara Medical Examiner's Office Jile Bolcer.
Polisi kini menganggap kasus kematiannya misterius.
"Sampai kesimpulan akhir dibuat, kami akan mengklasifikasikan kasus ini misterius. Dalam kondisi seperti ini, kami tak bisa mengeluarkan pernyataan lebih lanjut," kata pernyataan NYPD.
Detektif Robert Boyce mengatakan tak ada segores luka di tubuh hakim Sheila. Pun tak ada jejak kriminal.
CCCT memperlihatkan sang hakim berjalan sendiri di sungai di kawasan Harlem sekitar 12 jam sebelum tubuhnya ditemukan di air.
Ia menggunakan baju yang sama ketika jasadnya ditemukan.
Keluarga besar Sheila juga tak percaya ia tewas bunuh diri. Mereka juga mengecam laporan salah bahwa ibu dan kakak laki-laki hakim muslimah AS itu bunuh diri.
"Ibu Sheila, meninggal di usia 92 tahun pada 2012 dan bukan karena bunuh diri," tulis pernyataan keluarga.
Kabar tewasnya Sheila mengundang reaksi dari sejumlah pihak, termasuk Gubernur New York Andrew Cuomo. Ia merupakan sosok yang menunjuk Sheila sebagai hakim di Pengadilan Banding negara bagian itu pada tahun 2013.
Cuomo mengatakan, ia bangga telah menunjuk Sheila menjadi hakim di Pengadilan Banding New York. Ia mengungkapkan sangat berduka atas kepergian almarhumah.
"Sebagai wanita Amerika-Afrika pertama yang diangkat di Pengadilan Banding negara bagian, dia adalah pelopor. Melalui tulisannya, pemikiran-pemikirannya, dan moralnya, dia adalah kekuatan bagi warisan kebaikan yang akan kita rasakan selama bertahun-tahun mendatang," ungkap Cuomo.
Sheila merupakan lulusan dari Barnard College dan menerima gelar sarjana hukum dari Columbia Law School. Dia memulai kariernya sebagai staf pengacara untuk East Brooklyn Legal Services.