Sukses

Wanita AS Pilih Bekerja Dibanding Berkeluarga, Kenapa?

Menurut Biro Sensus AS, jumlah perempuan berusia antara 25 sampai 34 tahun yang memilih menjadi ibu rumah tangga turun dari sebelumnya.

Liputan6.com, Washington DC - Sebuah sensus AS terbaru memperoleh temuan baru, bahwa prioritas utama kaum milenial masa kini adalah memiliki penghasilan sendiri dan menyelesaikan sekolah. Bukannya tidak terburu-buru menikah dan berkeluarga.

Dan begitu mereka menikah, para perempuan muda di AS cenderung tidak memilih karir sebagai ibu rumah tangga.

Menurut Biro Sensus AS, jumlah perempuan berusia antara 25 sampai 34 tahun yang memilih untuk tidak bekerja dan mengurus rumah tangga, berkurang dari 43 persen pada tahun 1975 menjadi hanya 14 persen tahun lalu. Para petugas sensus menilai, angka itu bisa jadi yang terendah dalam catatan.

Hal itu sebagian disebabkan oleh tingginya tingkat pendidikan perempuan dan berubahnya sikap di kalangan warga AS.

"Kami melihat lebih banyak perempuan muda yang memiliki gelar sarjana dan bekerja, dan mereka menunda untuk menikah dan punya anak," ujar Jonathan Vespa, pakar demografi pada Biro Sensus seperti dikutip dari VOA News, Rabu (26/4/2017).

Para pakar demografi juga mengamati bahwa ada perubahan pandangan, yaitu lebih dari separuh warga AS kini berpendapat, menikah dan berkeluarga bukan syarat penting bagi terselenggaranya kemandirian.

Lebih banyak warga muda memprioritaskan untuk meraih gelar sarjana atau lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan. Mereka menjalin hubungan romantis dengan pasangan dan tetap tinggal bersama orangtua.

Temuan itu adalah bagian dari laporan sensus yang dirilis pekan lalu, 19 April, yang mempelajari perubahan ekonomi dan demografi di kalangan dewasa muda dari tahun 1976 sampai 2016. Dengan memusatkan perhatian pada generasi masa kini yang berusia antara 25 sampai 24 tahun, yang dijuluki milenial.

Banyak pengamat telah memperkirakan bahwa seiring dengan meningkatnya ekonomi, warga muda ini mulai hidup mandiri atau berkeluarga. Tapi itu belum terjadi.

Vespa mengatakan semakin tingginya pendidikan perempuan, telah mengubah sudut pandang warga Amerika dalam melihat pekerjaan dan keluarga.