Sukses

27-4-1992: Politikus Wanita Pertama Pimpin Parlemen Inggris

Selain kemenangan mutlak jadi pemimpin parlemen Inggris, Boothroyd juga menjadi yang pertama menjabat sebagai Ketua DPR dari kubu oposisi.

Liputan6.com, London - Hari ini 25 tahun lalu, House of Commons (Majelis Rendah atau Dewan Perwakilan Rakyat) Inggris menunjuk politikus perempuan Betty Boothroyd sebagai ketua. Ini merupakan kali pertama lembaga tersebut menunjuk seorang wanita sebagai pemimpin sejak dibentuk sekitar 700 silam.

Mengutip dari BBC on This Day, Betty Boothroyd yang merupakan anggota Partai Buruh untuk West Bromwich West meraih kemenangan bersejarahnya dengan perolehan terbanyak, yakni 134 suara.

Selain kemenangan mutlak jadi politikus wanita pertama yang memimpin parlemen, Boothroyd juga menjadi Ketua DPR yang pertama dari kubu oposisi, terhitung sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Lima anggota Partai Konservatif menyatakan tertarik dengan Boothroyd. Pada akhirnya, hanya ada dua calon lain yang memiliki cukup dukungan untuk menjadi kandidat potensial dalam pemilihan tersebut.

Keduanya adalah mantan Sekretaris Irlandia Utara, Peter Brooke, dan eks menteri Sir Giles Shaw.

Lebih dari 70 anggota parlemen Konservatif memberikan suara untuk Boothroyd.

Anggota parlemen kemudian melanggar protokol DPR dengan berdiri dan bertepuk tangan, lalu menyerahkan kursi ke Boothroyd.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada DPR atas kehormatan sangat besar yang telah diberikan kepada saya. Semoga saya dapat menjaga kepercayaan...," ujar Boothroyd.

Perdana menteri saat itu, John Major, kemudian mengucapkan selamat kepadanya atas terpilihnya Boothroyd pada 27 April 1992.

Boothroyd yang berasal dari kota bersejarah di utara Inggris, Yorkshire, pernah bekerja di Tiller Girls sebelum menjadi anggota parlemen pada tahun 1974. Dia dikenal sebagai sosok yang ceria dan humoris.

Pada tanggal yang sama tahun 1865, tercatat sebagai momen saat kapal uap Sultana yang mengangkut 2.400 penumpang meledak dan tenggelam di Sungai Mississippi. Sebanyak 1.700 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Sementara pada 27 April 2005, pesawat jet Airbus A380 melakukan penerbangan perdananya dari Toulouse, Prancis.