Liputan6.com, Fujian - Dunia virtual reality (VR) atau realitas maya kian berkembang dalam beberapa tahun terakhir. VR merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sebuah lingkungan tiruan atau bersifat khayalan yang disimulasikan oleh komputer.
Fenomena perkembangan VR juga terjadi di China. Mengutip ulasan Forbes pada 23 Desember 2016, tahun lalu merupakan "tahun pertama" sektor VR di Tiongkok, mengacu pada fakta bahwa industri ini benar-benar mulai bertumbuh.
Baca Juga
Pada 25 April 2017, Liputan6.com berkesempatan untuk berkunjung ke show room NetDragon, sebuah perusahaan VR terkemuka dunia, yang berbasis di Fuzhou, Provinsi Fujian, China. NetDragon bermain di seluruh lini indikator ekonomi di Tiongkok.
Advertisement
Selama tiga tahun berturut-turut, perusahaan yang berdiri tahun 1999 itu masuk dalam daftar "National Top 30 Cultural Enterprises". Nama NetDragon pun bertengger empat tahun berturut-turut dalam daftar "Chinese Top 100 Technology Eenterprise".
Majalah Forbes China menempatkan NetDragon di urutan ketiga sebagai "China's Listed Potential Enterprises Top 100."
"Secara global, perusahaan ini memiliki 7.000 staf, sementara mereka yang bermarkas di Fuzhou hanya 1.000 orang," ungkap Ray Cai, Deputi General Manager NetDragon.
Sejumlah lini bisnis utama NetDragon memimpin di pasar, salah satunya 17173.com, sebuah portal game online terbesar di China. Pengembang, operator, dan penerbit game online tersebut merupakan perusahaan Tiongkok pertama yang sukses melakukan ekspansi global.
NetDragon telah merilis lebih dari 50 game online pengembangan diri dan aplikasi mobile mumpuni seperti Eudemon Online, Conquer Online, Heroes Evolved, dan Tiger Knight di lebih dari 180 negara dengan pengguna mencapai 65 juta di luar negeri.
"Kami merupakan operator game online China terbesar di Amerika, Arab, dan sejumlah negara lain," ungkap Ray.
Tidak melulu menelurkan game, NetDragon juga merambah lini industri pendidikan dunia maya dengan membangun platform layanan lengkap dan terbesar untuk segmen pasar pendidikan dengan mengembangkan hardware, software, platform, dan sumber daya. Perusahaan ini telah melayani lebih dari 1,3 juta ruang kelas, 2,4 juta guru, dan 30 juta pelajar di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Oleh pemerintah Fujian, tepatnya pada tahun 2016, NetDragon dipercaya menjadi pelopor untuk industri VR. Mereka akan melayani proyek pengembangan software, produksi hardware, berbagai konten sumber daya, termasuk melakukan pelatihan dan beberapa kegiatan lain terkait dengan industri VR.
Mengambil keuntungan dari strategi "The Belt and Road Initiative" yang digagas oleh Presiden Xi Jinping -- sebuah upaya untuk menghidupkan kembali kesuksesan jalur sutera -- NetDragon dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam menjadikan Fuzhou sebagai cikal bakal basis industri VR China yang diharapkan dapat memimpin "Silicon Valley VR" kelas dunia.
Kini, seiring perkembangannya, VR tidak lagi semata dinikmati dalam dunia game, namun juga pendidikan, keperluan rumah tangga, kesehatan, serta transportasi.
Fuzhou, Ibu Kota Fujian, di mana NetDragon bermarkas merupakan kota pemilik beragam industri seperti informasi elektronik, peralatan mesin, petrokimia, tekstil dan serat kimia, metallurgy dan material konstruksi, industri ringan, dan sektor makanan.
Kota yang merupakan "pintu gerbang" jalur sutera juga adalah lima area overlapping, yaitu sebagai kawasan nasional baru, free trade pilot zone, zona utama jalur sutera Abad 21, national ecological conservation pilot zone, dan national indigenous innovation pilot zone.