Liputan6.com, Moskow - Rusia menduduki peringkat ketiga dalam daftar negara dengan pengeluaran di bidang militer terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat dan China.
Pada tahun 2016, uang sebesar US$ 69,2 miliar digelontorkan Negeri Beruang Merah untuk memperkuat kesatuan tempurnya.
Sebagian dari anggaran tersebut dialokasikan untuk meningkatkan sistem persenjataan.
Advertisement
Anggaran periode ini memang akan habis pada 2020. Namun, mulai tahun 2017 Rusia pun telah mempersiapkan penyusunan pendanaan baru yang akan digunakan sampai 2025.
Dikutip dari RBTH Indonesia, Sabtu (29/4/2017), berikut senjata-senjata canggih Rusia yang akan diadakan sebelum 2025:
Jet Tempur
Andrey Frolov, pemimpin redaksi majalah Eksport Vooruzheniy, memprediksi salah satu yang akan diadakan adalah jet tempur generasi kelima Sukhoi T-50.
Baca Juga
"Pemerintah tidak punya uang untuk mendapatkan 50 pesawat ini seperti yang diharapkan sebelum krisis, jadi pesanannya akan datang dalam jumlah yang lebih sedikit,” kata Frolov. "Selain T-50, negara juga akan mendapatkan Sukhoi Su-34 dan Su-30SM."
Militer Rusia juga akan memperbarui pengebom strategis Tupolev Tu-160M2 dan pengebom jarak jauh Tu-20M3 menjadi sesuai standar Tu-22M3M.
"Kemenhan juga berencana mendanai pengembangan pengebom strategis generasi selanjutnya, Tupolev PAK DA, tapi pesawat ini belum akan selesai hingga paling cepat satu dekade ke depan," ujar Frolov.
Tank Tempur Canggih
Perlengkapan yang akan diberikan untuk pasukan darat pada dasarnya adalah kendaraan yang menggunakan kerangka Platform Tempur Universal Armata, terutama tank tempur utama canggih T-14.
Satu unit T-14 dilaporkan memakan biaya 250 juta rubel. Versi standarnya menggunakan senapan 125 mm, tapi ia dapat diperbarui dengan senapan 152 mm.
T-14 dapat menembakkan hingga 10 rentetan peluru per menit dengan jarak tembakan hingga tujuh kilometer.
Sebagai perbandingan, tank M1 Abrams milik AS hanya mampu menembakkan tiga rentetan peluru per tiga menit dengan jarak hingga 4,6 kilometer.
Misil Baru
Pasukan misil strategis akan mendapatkan misil balistik antarbenua (ICBM) Sarmat.
Viktor Murakhovksy, pemimpin redaksi majalah Arsenal Otechestva, yakin bahwa misil tersebut akan dapat digunakan dalam lima tahun ke depan.
Empat puluh enam misil Sarmat setidaknya sudah ada dalam daftar belanja Kemenhan Rusia.
Selain Sarmat, Rusia juga sedang mengerjakan sistem kereta tempur misil, yang diharapkan akan selesai pada 2020.
Sistem ini akan menggunakan jalur rel kereta Rusia, di mana setiap unit akan membawa enam rudal balistik antar-benua ICBM Yars.