Sukses

Donald Trump: Kim Jong-un Orang yang Sangat Pintar

Donald Trump tak menutup kemungkinan dilakukannya tindakan militer terhadap Korut. Meski demikian, ia sempat memuji Kim Jong-un.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, dirinya tak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer terhadap Korea Utara. Hal yang diungkapkannya dalam sebuah wawancara 'Face the Nation' di stasiun televisi CBS itu, disampaikan hanya beberapa jam setelah Pyongyang melakukan kembali uji coba rudal.

Dalam wawancara tersebut, Trump tak menganggap penting peluncuran rudal Korut. Namun ketika ditanya oleh pembawa acara, John Dickerson, apakah Trump akan mempertimbangkan tindakan militer untuk menanggapi uji coba nuklir lainnya, suami Melania itu menjawab, "Saya tidak tahu, maksud saya, lihat saja nanti."

Meski demikian, Trump memuji Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Orang bilang, 'Apakah ia waras?' Saya tidak tahu," ujar Trump, sebelum menyebut bahwa Kim Jong-un meraih kekuasaan dalam usia muda.

"Jadi jelas, ia adalah orang yang sangat pintar," kata Trump. "Tapi kita berada pada situasi yang tak dapat kita biarkan -- kita tak bisa membiarkan apa yang telah berlangsung selama bertahun-tahun terus berlanjut."

Saat ditanya apa pesannya terhadap Korea Utara, Donald Trump mengatakan kepada awak media, "Anda akan segera tahu."

Menurut Juru Bicara US Pacific Command, Komandan Dave Benham, rudal yang diluncurkan Korut pada 29 April lalu meledak di wilayah Korea Utara.

Dikutip dari CNN, Senin (1/5/2017), Trump menyebut peluncuran rudal itu sebagai penghinaan langsung bagi China, yakni negara satu-satunya yang menjadi sekutu Korut. AS juga melihat Tiongkok sebagai sebuah negara yang potensial untuk menghentikan program nuklir Pyongyang.

"Korea Utara tidak menghormati keinginan China dan Presidennya ketika meluncurkan rudal, meski tak berhasil," tulis Trump dalam Twitter miliknya.

Pyongyang menunjukkan ambisi militernya itu, hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson bebricara dalam sebuah pertemuan khusus di PBB dan meminta untuk meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara.

"Semua pilihan untuk menanggapi provokasi di masa depan harus tetap berada di atas meja," ujar Tillerson.

"Pengaruh atau kekuatan diplomatik dan finansial akan didukung untuk melawan agresi Korea Utara dengan tindakan militer, jika diperlukan," imbuh dia.

Uji coba rudal Korea Utara tersebut segera mendapat kecaman dari pemimpin Korea Selatan dan Jepang.

Video Terkini