Liputan6.com, Istanbul - Hari ini, tepat 1 Mei 2017, jutaan buruh, pekerja, kelas proletar --serta apapun sebutan yang digunakan untuk mengidentifikasi golongan individu penerima upah-- merayakan Hari Buruh Internasional.
Jutaan pula yang mengidentifikasikan dirinya sebagai buruh, melimpah ruah di ruas jalan arteri sejumlah kota besar di sudut dunia, melaksanakan demonstrasi, guna menuntut hak, kesejahteraan pekerja, peningkatan batas upah minimum, dan menuntut penghapusan outsourcing (sistem kerja kontrak).
Sejumlah isu itu jadi langganan agenda peserta aksi pada Hari Buruh Dunia.
Advertisement
Perayaan yang juga lazim disebut 'May Day' itu tak jarang berlangsung rusuh, yang ditandai dengan pembakaran, blokade jalan, hingga bentrok dengan aparat keamanan. Namun, sejumlah aksi juga dilaporkan berlangsung damai.
Berikut kilas 'May Day' di beberapa sudut dunia, seperti yang dirangkum kanal Global Liputan6.com dari berbagai sumber (1/5/2017).
1. Istanbul, Turki
Polisi di Istanbul menahan lebih dari 70 orang yang mencoba menerobos masuk ke wilayah steril demonstran di Taksim Square.
Lokasi alun-alun yang merupakan ikon kota Istanbul, sekaligus menjadi titik pusat demonstrasi anti-pemerintah dalam Arab Spring -- Â itu dinyatakan sebagai wilayah bebas demonstran oleh aparat kepolisian.
Dilaporkan, organisasi buruh Istanbul berencana melakukan demonstrasi anti-pemerintah di alun-alun Taksim, seperti yang diwartakan Associated Press, Senin (1/5/2017).
Namun, aksi tersebut berhasil dikendalikan aparat.
Bagi kelompok buruh Turki, Alun-Alun Taksim memiliki nilai simbol perjuangan kelas pekerja.
Pada tahun 1977, peristiwa penembakan terhadap kelompok buruh yang sedang melakukan demonstran, menewaskan 34 orang.
Advertisement
2. Phnom Penh, Kamboja
Polisi huru-hara memperhatikan dengan seksama sekitar 1.000 buruh garmen --yang melaksanakan demonstrasi di luar batas wilayah yang telah ditentukan-- melakukan long march menuju Komplek Parlemen Kamboja untuk menyampaikan petisi penaikan batas upah minimum dan kebebasan berserikat.
Peserta aksi menuntut kenaikan upah bulanan dari US$ 153 atau setara dengan Rp 2 juta menjadi US$ 208 atau setara dengan Rp 2,7 juta, seperti yang diwartakan AP.
Sementara untuk kebebasan berserikat, para buruh menyatakan dukungan terhadap partai oposisi pemerintah. Dukungan itu dinilai mampu menggoyang posisi Hun Sen yang telah lama menduduki kursi kekuasaan tertinggi Kamboja.
Para peserta aksi berhadapan muka dengan polisi huru-hara berperalatan lengkap. Tensi sempat meninggi dari kedua kubu akibat provokasi lisan dan gestur.
Akan tetapi, kehadiran perwakilan parlemen yang meladeni para buruh dan menerima petisi berhasil meredakan tensi.
3. Athena, Yunani
Sekitar ribuan pendemo yang berasal dari Perserikatan Buruh Yunani berkumpul di Athena, menuntut isu tentang pemberian kredit oleh lembaga simpan-pinjam dan isu pengangguran.
Para buruh merencanakan demo hingga 17 Mei 2017 untuk mendesak pemerintah agar menyelesaikan kedua isu tersebut.
Sejumlah atase pemerintah dilaporkan akan bertemu dengan para buruh untuk membicarakan kedua hal tersebut, seperti yang diwartakan AP.
Advertisement
4. Manila, Filipina
Sekitar ribuan aktivis kiri dan buruh melakukan orasi dan long march. Mereka menuntut kenaikan upah minimum dan sistem kerja kontrak yang dianggap merugikan kelas pekerja.
Tak hanya isu perburuhan, peserta aksi juga menuntut penyelidikan pembunuhan ekstra-yudisial yang didalangi oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada kasus pembantaian pelaku narkotika yang terjadi pada beberapa minggu lalu.
Mereka juga mendesak agar Presiden Duterte menolak undangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk hadir di Gedung Putih, seperti yang diwartakan AP.
Ribuan peserta aksi memaksa menerobos barikade polisi huru-hara untuk masuk ke wilayah Kedutaan Besar Amerika Serikat yang dinyatakan steril dari wilayah demonstran.
"Kami tak ingin kebijakan Amerika Serikat yang berorientasi 'America First' nantinya merugikan negara miskin seperti Filipina. Kami tak ingin Duterte bergaul dengan Trump dan menekan negara kami," kata Venzer Crisostomo, pimpinan aksi protes, seperti yang dikuti AP.
5. Moscow, Rusia
Aksi Hari Buruh Dunia di Moskow dilaporkan kondusif dan dapat dikendalikan oleh aparat kepolisian, seperti yang diwartakan Press TV Iran.Â
Sejumlah peserta aksi memegang spanduk bertuliskan 'for decent work, salary, and life'Â -- untuk kerja, gaji, dan kehidupan yang lebih baik.
Bendera palu arit berlatar warna merah, yang menyerupai bendera Uni Soviet, tampak berkibar di lokasi demo.Â
Advertisement
6. Seoul, Korea Selatan
Peserta aksi di Seoul, Korea Selatan, melakukan long march dengan membawa payung merah dalam rangka perayaan Hari Buruh Dunia. A
ksi itu diselenggarakan oleh Korean Confederation of Trade Unions (KCTU). Menurut laporan, aksi tersebut berjalan kondusif, seperti yang diwartakan Press TV Iran.
Â
Â