Liputan6.com, Pasadena - Bunyi yang terekam oleh pesawat antariksa tanpa awak yang melintas di antara Saturnus dan cincinnya, Cassini, telah diterima oleh Bumi. Namun, suara misterius itu membuat ilmuwan sedikit kebingungan.
Ruang di antara Saturnus dengan cincinnya merupakan area yang 'relatif bebas debu'. Hal itu membuat suara yang mirip dengan statis televisi itu membuat ilmuwan terkejut.
Baca Juga
NASA memposting rekaman suara tersebut secara online, sehingga kita sebagai penduduk Bumi dapat mendengar suara dari Saturnus.
Advertisement
"Wilayah di antara cincin dan Saturnus adalah ruangan kosong," ujar Project Manager Cassini, Earl Maize, di Pasadena California, dikutip dari News.com.au, Jumat (5/5/2017).
"Cassini akan tetap mengikuti perjalanan, sementara para ilmuwan mengamati mengapa tingkat debu di sana jauh lebih rendah dari perkiraan," imbuh dia.
Suara cincin Saturnus tersebut sebenarnya adalah partikel debu yang bisa didengar oleh detektor pesawat angkasa luar.
Pada akhir 2016 lalu, NASA merekam banyak suara partikel debu. Namun pada rekaman yang diambil pada April 2017 lalu, planet itu terdiam.
Harusnya planet tersebut dipenuhi dengan suara yang muncul dari debu yang memantul. Namun sebaliknya, suara tersebut terdengar lebih seperti statis dari layar TV dan suara decitan yang tak dapat dijelaskan.
NASA mengklaim bahwa siulan gelombang plasma itu akan mereka selidiki lebih lanjut.
"Sedikit membingungkan -- kami tak mendengar sesuai dengan apa yang kami harap bisa mendengarnya," ujar ilmuwan Cassini, William Kurth.
Cassini telah menjalankan tugas selama 12 tahun untuk menyelidiki Saturnus. Namun pesawat antariksa yang diluncurkan pada 15 Oktober 1997 itu dijadwalkan untuk mengakhiri masa bertugasnya dengan menabrakkan diri ke Saturnus pada September 2017 setelah misinya berakhir.
Penasaran dengan suara misterius Saturnus? Saksikan videonya:Â