Sukses

Eks Bintang NBA: Kim Jong-un Suka Film Rocky... Dia Manusia Biasa

Eks bintang NBA Dennis Rodman telah mengunjungi Pyongyang selama enam kali semenjak 2013 dan akrab dengan Kim Jong-un.

Liputan6.com, New York - Dennis Rodman, mantan bintang NBA sekaligus sahabat dekat Kim Jong-un blak-blakan seperti apa sosok pemimpin Korea Utara itu. Menurut Rodman, Jong-un menyukai lagu-lagu di film Rocky dan memfavortikan serial TV Amerika Serikat, Dallas.

Hal itu Rodman ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Majalah DuJour. Menurut mantan pemain basket itu, Kim Jong-un juga hobi bermain tenis meja dan karaoke.

Rodman mengatakan sahabat dekatnya itu kerap disalahartikan oleh media-media mainstream dan masyarakat umum.

"Kim Jong-un itu manusia biasa, seperti kita-kita," kata Rodman seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (7/5/2017).

Meskipun secara konstan Jong-un kerap mengancam akan menyerang AS, Rodman mengatakan pada suatu hari pemimpin Korut itu pernah berkata kepadanya, "Saya tak mau mengebom siapa pun."

"Dia itu suka bercanda dan bermain basket, tenis meja, serta biliar. Ia juga suka musik-musik Amerika tahun 1980-an dan suka karaoke," klaim Rodman.

"Dia punya kelompok pemain musik biola yang terdiri dari 13 perempuan,... Kim Jong-un juga suka The Doors dan Jimi Hendrix. Pertama kali saya bertemu dengannya, sebuah band secara live memainkan lagi soundtrack Rocky dan film Dallas... selama empat jam," lanjutnya lagi.

Terkait dengan serangan nuklir yang kerap dilontarkan, Rodman mengatakan, "Kim pernah mengatakan alasan mereka memiliki bom nuklir karena mereka tahu AS sewaktu-waktu bisa mengambil alih negara mereka."

"Kim pernah berkata,'saya tak mau mengebom siapapun. Tapi kami harus memiliki bom nuklir karena kami ini cuma negara kecil, ini satu-satunya jalan untuk mempertahankan diri kami,'" kata Rodman menirukan Kim Jong-un.

"Kepada saya, Kim mengatakan orang AS dan pemerintah AS agar tahu bahwa Korea Utara tidak membenci Amerika Serikat. Mereka ingin bekerja sama dengan AS," lanjutnya lagi.

Rodman memiliki hubungan unik dengan Korea Utara selama bertahun-tahun. Semenjak pertama kali bertemu dengan Kim Jong-un -- yang dilaporkan terobsesi dengan tim bola basket Chicago Bulls-- pemimpin Korut itu kerap ingin terus berhubungan dengannya.

Foto diambil pada 8 Januari 2014 dan dirilis oleh Korean Central News Agency (KCNA)pada  January 9, 2014, memperlihatkan Kim Jong-un foto bersama mantan bintang NBA Dennis Rodman bersama mantan pemain NBA lainnya di Pyongyang Gymnasium  Pyongyang.  (KCNA/

Rodman telah mengunjungi Pyongyang selama enam kali sejak 2013 dan akrab dengan Kim. Rodman bahkan mengklaim, "tak ada seorang asing lain yang menggendong bayinya selain saya."

Atlet kelahiran 13 Mei 1961 itu juga memuji kemajuan Korea Utara semenjak Jong-un jadi pemimpin Korut. Rodman juga menyebut Supreme Leader itu sebagai seorang inovator.

"Ini lucu karena semenjak pertama kali ke sana saya merasa negara itu begitu... komunis. Kering kerontang, seperti semuanya mati," kata Rodman dalam wawancara itu.

"Namun kali ketiga saya berkunjung kesana, wow... Pyongyang berubah. Banyak gedung baru yang dibangun Jong-un, termasuk apartemen dan hotel," bebernya.

"Jong-un juga membangun taman air terbesar di dunia, sebuah resor ski dengan hanggar bowling di tengahnya. Ia melakukannya untuk rakyatnya. Anda bisa main bowling sepuas hati atau berenang seharian hanya dengan uang 50 sen, bayangkan saja," ungkap Rodman lagi.

Namun, ini adalah klaim sepihak dari Rodman. Tak ada yang bisa mengonfirmasi kebenarannya. Apalagi banyaknya laporan mengenai kekejaman dan hukuman keji yang dilakukan rezim Jong-un jika ada yang tak berkenan di hatinya.

Contohnya pada 2013, saat itu paman Jong-un, Jang Song-thaek dituduh akan menggulingkan keponakannya itu. Dia ditahan dan dieksekusi mati.

Kematiannya adalah tragis mengingat ia adalah penasihat tertinggi Kim. Tindakan brutal itu dianggap strategi kunci bagi Jong-un untuk mempertahankan kekuasaannya.

Gambar satelit juga memperlihatkan sistem penjara Korea Utara. Diklaim ada 120 ribu tahanan, tak terkecuali perempuan dan anak-anak.

Para tahanan kerap digunakan sebagai pekerja paksa, disiksa, kelaparan, diperkosa hingga mati. Meskipun Pyongyang menolak tudingan keberadaan kamp itu.

Kekhawatiran terbaru terkait Korea Utara adalah kemampuan nuklir mereka. Beberapa senjata nuklir dianggap mampu mencapai AS.