Liputan6.com, Jakarta - Misteri muncul kembalinya pantai setelah 33 tahun menghilang rupanya membuat pembaca Liputan6.com kanal Global ada Selasa (9/5/2017) pagi penasaran. Artikel itu paling banyak diburu.Â
Selain itu, pembaca juga menyimak 8 kondisi medis yang sangat tidak nyaman bagi pengidapnya walaupun tidak selalu membawa maut.
Advertisement
Baca Juga
Prediksi seputar Perang Dunia IIIÂ juga terus menjadi perhatian pembaca. Kali ini ada prediksi pemenang seandainya konflik itu benar-benar meletus.
Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya:
Â
1. Bak Sihir, Pantai yang Hilang 33 Tahun Lalu Kembali Muncul
Warga desa Dooagh di Pulau Achill, Irlandia gembira bukan kepalang. Hal itu terjadi setelah pantai mereka yang hilang 33 tahun lalu kembali seperti semula. Hamparan pasir lembut membingkai pinggir laut.
Pantai tersebut hilang pada saat badai dahsyat terjadi pada musim semi tahun 1984, melenyapkan hampir semua pasir yang ada di sana.
Saat badai 33 tahun lalu, ketika pasir dan pantai menghilang, yang tersisa adalah lautan batu yang tak nyaman diinjak. Akibat peristiwa alam itu, hampir seluruh hotel, guest house, dan kafe di desa itu tutup.
Â
2. 8 Kondisi Medis yang Bikin Merinding
Kondisi medis yang dialami manusia seringkali mencengangkan. Penyakit yang diderita pasien bisa seperti sesuatu yang tayang dalam film-film fiksi ilmiah.
Tapi, sejumlah penyakit bukan sekedar mengagetkan, bahkan mengerikan. Misalnya pertumbuhan belatung pada kulit manusia, serangan cacing pita, atau infeksi parah pada gusi yang sangat mengganggu.
Seperti disarikan dari therichest.com pada Sabtu 6 Mei 2017, berikut ini adalah beberapa penyakit yang tidak selalu mematikan, tapi membawa penderitaan kepada pengidapnya.
3. Jika Perang Dunia III Pecah, Negara Mana Diprediksi Menang?
Konflik berkepanjangan di Suriah hingga provokasi uji coba rudal dan nuklir Korea Utara memicu ketegangan. Sejumlah negara ditarik dalam pusaran konflik: Amerika Serikat dan sekutunya, Rusia, juga China.
Seperti dikutip dari The Sun 3 Mei 2017, ketegangan di Semenanjung Rusia dipicu uji coba senjata pemusnah massal Pyongyang.
Pada 2016, Korut telah melakukan 2 tes nuklir dan 24 uji coba misil jarak jauh. Tindakan itu telah melanggar enam resolusi Dewan Keamanan PBB tentang uji coba misil dan rudal nuklir.
Sementara pada 2017, Pyongyang juga kembali melakukan tes misil. Meski beberapa di antaranya mengalami kegagalan.