Liputan6.com, Jakarta - Rusia menyatakan kesiapan bekerja sama dengan Indonesia untuk mendukung kebutuhan energi listrik di Tanah Air. Salah satu bidang yang ditawarkan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Hal tersebut mengemuka dalam Temu Bisnis Indonesia-Rusia “Investasi di Sektor Energi dan Infrastruktur Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri di Jakarta 9 Mei 2017 lalu.
Kegiatan tersebut mempertemukan pelaku bisnis dari Rusia, yaitu Dewan Bisnis Indonesia-Rusia dan Global Consult (Grup Gazprombank) dan sejumlah pelaku bisnis Indonesia.
Di antara perusahaan Indonesia yang hadir adalah Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi Sumatera Selatan, Perusahaan Daerah Migas Mandiri Pratama dan Perusahaan Daerah Melati Bakti Satya Kalimantan Timur. Selain itu, hadir pula PT. Anantara International Resources, PT. Roteq, PT. Widar Mandripa Nusantara, PT. Hutama Karya (Persero) dan PT. Indocoal.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Eropa III, Ardian Wicaksono menyampaikan pertemuan ini sebagai langkah untuk lebih menggali peluang dan potensi kerja sama yang dapat dikembangkan kedua pihak. Khususnya di sektor energi dan infrastruktur.
"Kesepakatan-kesepakatan bisnis diharapkan dapat dicapai untuk persiapan Sidang Komisi Bersama (SKB) Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik Indonesia-Rusia ke-12 di Moskow pada Oktober 2017,” kata Ardian Wicaksono dalam keterangan Pers Kementerian Luar Negeri kepada Liputan6.com pada Kamis 11 Mei 2017.
Duta Besar Dian Wirengjurit selaku Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Urusan Kerja Sama dan Dewan Energi Nasional, yang hadir sebagai pembicara dalam pertemuan itu mengatakan potensi kerja sama dengan Rusia di bidang energi sangat besar.
Terlebih delegasi Rusia mengetahui seluk beluk kebutuhan energi Indonesia. Ditegaskannya, peluang kerja sama ini perlu sejalan dengan prinsip pembangunan RI yang menekankan pada tiga aspek, yaitu availability (jaminan ketersediaan energi listrik), accessibility (kemudahan akses penyediaan tenaga listrik, termasuk oleh daerah), dan affordability (keterjangkauan harga).
Sementara itu, CEO Dewan Bisnis Rusia-Indonesia, Mikhail Kuritsyn mengemukakan perusahaan energi Rusia siap bekerja sama dengan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia.
Keberadaan delegasi bisnis Rusia ini antara lain untuk menjajaki kerja sama di bidang energi terkait gas, berupa PLTG, pencairan, pengangkutan, penyimpanan gas dan lainnya, serta pembangkit listrik turbin gas.
“Kami bukan saja menawarkan produk, tetapi juga siap dalam pembiayaan dan menjadi mitra bagi perusahaan lokal, termasuk kerja sama dalam bentuk BOT (Build Operate Transfer),” ujar Kuritsyn.