Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend meresmikan peluncuran Blue Book Kerjasama UE-Indonesia 2017. Buku ini merupakan ringkasan laporan pembangunan antara kedua pihak pada 2016.
Dalam peluncuran buku biru ini, fokus utama kerjasama ada pada sektor kesetaraan gender.
Terutama pembardayaan perempuan di bidang ekonomi, politik, perjuangan melawan kekerasan gender dan penerapan kebijakan berdasar jenis kelamin.
Menurut Guerend, ada alasan kenapa UE memfokuskan kerjasama di sektor kesetaraan gender, sebab hal itu sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang sudah dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, ada alasan lain yang mendasari niatan tersebut. Mereka menilai kesetaraan gender merupakan salah satu motor penggerak kemajuan semua sektor penting di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki merupakan salah satu nilai mendasar Uni Eropa," ucap Dubes Guerend di Hotel Le Meredien, Selasa (16/5/2017).
"Uni Eropa dan Indonesia bersama-sama yakin bahwa kesetaraan gender seharusnya ada di hati di masyarakat kita dan bahwa pemberdayaan perempuan akan meningkatkan keadilan sosial, pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi dan perdamaian," jelasnya.
Guerend menekankan, Uni Eropa berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam membangun lingkungan yang memadai untuk pemenuhan hak perempuan. Yang tak kalah penting, pihaknya pun siap membantu RI peningkatan nyata kesetaraan gender.
Bantuan yang diberikan ke Indonesia, merujuk pada European Union Gender Action Plan 2016-2020, dijabarkan Guerend akan seperti penjaminan integritas fisik dan psikologis, memajukan hak sosial dan ekonomi serta memperkuat partisipasi perempuan.
Sementara itu, program yang akan didukung berkisar mulai dari peningkatan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan termasuk pengembangan anggaran dan penguatan kapasitas perempuan muda di pedesaan dalam hal bertani dan menabung.